5 Saham Teknologi yang Menarik Dipantau 2025

  • Teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI), jadi pemicu utama lonjakan saham di AS dalam dua tahun terakhir.
  • Belanja global untuk AI diperkirakan naik dari $67 miliar (2023) menjadi $1,3 triliun pada 2032.
  • Saham seperti Nvidia, Broadcom, Qualcomm, Innodata, dan Marvell Technology bisa untung besar dari tren ini.

Dalam dua tahun terakhir, saham teknologi di AS melesat pesat, terutama berkat booming kecerdasan buatan (AI). Teknologi ini, khususnya AI generatif, semakin banyak digunakan di berbagai sektor. Menurut Bloomberg, belanja global untuk AI akan meningkat drastis, dari $67 miliar pada 2023 menjadi $1,3 triliun pada 2032.

Meskipun harga saham teknologi saat ini cenderung tinggi, banyak ahli percaya sektor ini tetap jadi primadona dalam jangka panjang. Alasannya? Teknologi selalu berkembang cepat dan terus berinovasi. Untuk 2025, investasi di saham-saham berbasis AI bisa jadi strategi cerdas meski valuasinya tinggi. Setiap koreksi harga sekitar 5-10% dianggap peluang emas untuk membeli.

5 Saham Pilihan untuk Pantau di 2025

  1. Nvidia (NVDA)
  2. Broadcom (AVGO)
  3. Qualcomm (QCOM)
  4. Innodata (INOD)
  5. Marvell Technology (MRVL)

Kenapa AI Masih Jadi Tren Utama?

Lonjakan harga saham teknologi sejak awal 2023 sebagian besar didorong oleh adopsi AI generatif yang luar biasa. Bahkan, menurut UBS, empat raksasa teknologi AS (anggota “Magnificent 7”) akan menghabiskan sekitar $267 miliar untuk AI pada 2025. Ini naik 33,5% dari tahun sebelumnya.

Perusahaan semikonduktor seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) juga merasakan manfaat besar. Mereka melaporkan kinerja kuat di kuartal terakhir 2024, didorong permintaan tinggi untuk chip AI.


Pusat Data Bertenaga AI: Masa Depan yang Menggairahkan

Pusat data bertenaga AI sedang booming. Microsoft, misalnya, berencana menggelontorkan $80 miliar pada 2025 untuk pusat data berbasis AI guna melatih model dan menjalankan aplikasi cloud.

Karena pusat data ini membutuhkan banyak listrik, perusahaan besar seperti Microsoft, Google, Meta, dan Amazon bahkan bekerja sama dengan produsen energi nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.

Jadi, jika kamu tertarik dengan investasi jangka panjang, sektor teknologi—terutama yang terkait AI—layak dipertimbangkan