Kabar soal AGI (Artificial General Intelligence) yang bisa mikir dan kerja kayak manusia udah rame banget. Tapi CEO OpenAI, Sam Altman, punya pesan penting: “Santai aja, guys, AGI belum jadi kok.” Lewat postingannya di X (dulu Twitter), Altman bilang semua hype tentang superintelligence itu belum sesuai kenyataan. Tapi anehnya, postingan itu malah jadi viral banget, ditonton lebih dari 3 juta kali.
AGI: Hype atau Harapan?
Buat yang belum tahu, AGI itu jenis AI yang bisa belajar, ngerti, dan kerja kayak manusia. Nah, di dunia teknologi, AGI ini dianggap “holy grail” alias puncak tertinggi AI. Altman sih optimis banget OpenAI tahu cara bikin AGI. Bahkan katanya, OpenAI sekarang lagi melirik ke sesuatu yang lebih besar lagi: superintelligence. Tapi, dia juga jujur, “Kita nggak akan launching AGI bulan depan, dan kita belum bikin itu.”
Sementara itu, Geoffrey Hinton, pemenang penghargaan Turing (setara Nobel di dunia teknologi), bilang, “Dulu, kemampuan kayak GPT-4 udah cukup buat dianggap setara manusia. Tapi sekarang, standar itu malah naik.”
Superintelligence: Masih Jauh atau Udah Deket?
Noam Brown, peneliti top OpenAI, ikut kasih komentar di X. Dia bilang, “Masih banyak masalah penelitian yang belum selesai. Jangan terlalu dibesar-besarkan dulu.”
Tapi Kevin Weil, Chief Product OpenAI, bilang kalau kita ini udah hampir sampai di era AI yang bisa bantu kerjaan dunia nyata. Bahkan, OpenAI baru-baru ini ngeluarin dokumen tentang gimana AI bisa bantu “reindustrialisasi” di AS. Kedengerannya keren, tapi tetap aja itu masih sekadar rencana masa depan.
Sam Altman sendiri udah siap buat meeting tertutup dengan pemerintah AS akhir bulan ini. Netizen heboh berspekulasi soal AI super canggih yang katanya bakal bisa ngerjain tugas manusia tingkat PhD.
AI: Teman Baru, Bukan Bos Baru
Altman juga ngingetin kalau meskipun AI makin canggih, kita jangan lupa kalau keputusan tetap ada di tangan manusia. AI itu kayak rekan kerja yang jago, tapi nggak berarti dia harus jadi bos kita.
Intinya, kerja bareng AI itu soal kolaborasi, bukan menyerahkan semuanya. Jadi, buat kalian yang sering pakai ChatGPT, jangan terlalu bergantung ya. Gunakan dengan bijak, dan anggap AI sebagai partner kerja yang bisa bikin hidup lebih mudah, tapi tetap dengan kontrol di tangan kita.