Alphabet Gandeng PJM, Manfaatkan AI buat Bikin Jaringan Listrik Pintar

Alphabet, induk perusahaannya Google (GOOGL), baru aja ngumumin kerja sama bareng PJM Interconnection buat ngoptimalin sistem jaringan listrik di Amerika Serikat. Lewat kolaborasi ini, teknologi Artificial Intelligence (AI) bakal dimanfaatin buat ningkatin efisiensi dan keandalan distribusi listrik, alias bikin listrik lebih pintar dan responsif.

Buat yang belum familiar, PJM Interconnection itu salah satu operator jaringan listrik terbesar di dunia. Mereka ngatur sistem kelistrikan di 13 negara bagian AS plus Washington D.C., yang melayani lebih dari 65 juta orang. Jadi bisa dibilang, ini bukan kerja sama ecek-ecek, karena menyangkut sistem vital yang dipakai jutaan orang setiap hari.

Alphabet, yang selama ini lebih dikenal lewat Google dan YouTube, kini makin serius masuk ke sektor infrastruktur lewat teknologi AI. Mereka pengen buktiin bahwa AI bisa dipakai bukan cuma buat cari video lucu atau bikin email otomatis, tapi juga buat bantu negara jalanin sistem listrik lebih efisien.

Kerja sama ini datang di tengah suasana pasar teknologi yang lagi fluktuatif. Banyak saham teknologi yang sempat turun, tapi para analis justru melihat ini sebagai momen emas buat beli. Saham-saham AI, termasuk milik Alphabet, disebut-sebut punya potensi besar karena banyak dilirik oleh hedge fund dan investor besar lainnya.

Di sisi lain, suasana global juga lagi memanas. Kebijakan perdagangan dari Presiden AS Donald Trump bikin rantai pasokan teknologi jadi terganggu, dan malah bisa bikin negara-negara lain, termasuk Uni Eropa melirik kerja sama dengan China. Bahkan Presiden China Xi Jinping lagi gencar jalin kerja sama sama Vietnam, termasuk di bidang AI dan ekonomi hijau.

Jadi, kolaborasi Alphabet dan PJM ini bisa dibilang bukan cuma soal listrik, tapi juga langkah strategis di tengah persaingan teknologi global yang makin panas. Kita tinggal tunggu aja, sejauh mana AI bisa bantu nyalain lampu rumah kita secara harfiah maupun metafora.