Amar Subramanya (46thn) Resmi Pimpin AI Apple

Apple resmi menunjuk Amar Subramanya sebagai sosok yang akan mengarahkan strategi kecerdasan buatan perusahaan pada masa mendatang. Keputusan ini menandai langkah besar Apple di tengah persaingan ketat industri AI, terutama ketika perusahaan dinilai tertinggal dari para rivalnya dalam menghadirkan fitur AI generatif untuk perangkat konsumen.

Dalam pengumuman resminya, Apple menyampaikan bahwa Subramanya akan berada di bawah koordinasi Craig Federighi selaku kepala divisi software. Ia akan memimpin Apple Foundation Models, riset machine learning, serta memastikan keamanan dan evaluasi teknologi AI yang akan muncul di jajaran produk iPhone, iPad, Mac, dan layanan Apple lainnya. Sejumlah tanggung jawab yang sebelumnya dipegang John Giannandrea kini dialihkan ke COO Sabih Khan dan Eddy Cue yang memimpin divisi layanan Apple.

Penunjukan Subramanya membawa pengalaman lebih dari dua dekade, dengan rekam jejak panjang di Google dan Microsoft. Hanya beberapa bulan sebelum bergabung dengan Apple, ia telah direkrut Microsoft sebagai corporate vice president AI pada Juli lalu. Di perusahaan tersebut, ia menangani pengembangan foundation models yang menjadi tenaga inti bagi Microsoft Copilot, teknologi asisten AI yang kini terintegrasi di berbagai layanan produktivitas dan sistem enterprise.

Sebelum itu, Subramanya menghabiskan 16 tahun di Google dan meniti karier hingga menjadi head of engineering untuk Gemini, asisten AI generatif andalan Google yang terus berkembang pesat. Di Google, perannya mencakup penghubung antara riset machine learning dengan produk konsumen berskala besar. Ia juga menjalin kolaborasi dengan DeepMind, unit riset AI Google, untuk memperkuat keahliannya dalam pelatihan dan implementasi model-model mutakhir.

Latar belakang pendidikan Subramanya menambah bobot pada keahliannya. Ia meraih gelar sarjana teknik elektro dan komunikasi dari Bangalore University pada 2001, kemudian melanjutkan studi doktoral di University of Washington dan lulus pada 2009 dengan fokus pada semi-supervised learning dan graphical models. Pada masa studinya, ia menerima Microsoft Research Graduate Fellowship dan ikut menulis buku Graph-Based Semi-Supervised Learning yang menjadi salah satu rujukan penting dalam bidang tersebut.

Keputusan Apple merekrut tokoh berpengalaman seperti Subramanya muncul di tengah meningkatnya kritik terhadap lambatnya perusahaan merilis fitur AI canggih. Apple pernah menjadi pionir melalui Siri, tetapi dalam beberapa tahun terakhir dinilai tertinggal dari Google, Microsoft, OpenAI, dan Anthropic yang bergerak lebih cepat dalam menghadirkan model AI yang lebih responsif dan terintegrasi dengan layanan pengguna. Apple memilih jalur yang lebih berhati-hati dan menekankan privasi serta pemrosesan langsung di perangkat melalui inisiatif Apple Intelligence.

Sementara itu, Giannandrea yang bergabung dengan Apple sejak 2018 menjadi tokoh penting dalam membangun infrastruktur AI internal, termasuk sistem pencarian, fondasi model AI, dan fondasi machine learning perusahaan. Ia akan tetap berada di Apple sebagai penasihat hingga pensiun pada musim semi 2026, memberikan masa transisi yang nyaman bagi Subramanya.

CEO Tim Cook menegaskan bahwa langkah ini menjadi momentum baru bagi Apple dalam memperkuat ambisi AI perusahaan. Ia menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi Giannandrea sekaligus menyambut optimisme atas kehadiran Subramanya.

“Kami berterima kasih atas peran penting John dalam membangun dan memajukan teknologi AI Apple. AI telah menjadi inti strategi kami selama bertahun-tahun dan kami sangat senang menyambut Amar ke dalam tim Craig serta membawa keahlian luar biasanya ke Apple,” kata Cook dalam pernyataan resminya.

Dengan pengalaman panjang, pemahaman mendalam mengenai model AI berskala besar, serta peran strategis yang kini dipercayakan kepadanya, Amar Subramanya berada di pusat upaya Apple untuk mempercepat inovasi dan kembali bersaing di garis depan teknologi kecerdasan buatan global.