Apple mengancam akan mematikan fitur App Tracking Transparency (ATT) di wilayah Eropa setelah mengklaim adanya tekanan besar dari kelompok lobi di beberapa negara seperti Jerman dan Italia. Menurut Apple, tekanan tersebut dapat memaksa mereka menonaktifkan fitur privasi yang dianggap penting bagi pengguna.
Latar Belakang App Tracking Transparency
Fitur ATT pertama kali diluncurkan pada Mei 2021 melalui pembaruan iOS 14. Fitur ini memungkinkan pengguna iPhone dan iPad untuk memilih apakah aplikasi boleh melacak aktivitas mereka di aplikasi atau situs web lain demi keperluan iklan. Dengan ATT, aplikasi tidak dapat mengakses pengenal iklan perangkat tanpa izin pengguna, sehingga privasi lebih terlindungi.
Sejak diterapkan, tingkat pelacakan lintas aplikasi menurun drastis. Di Amerika Serikat, penelitian menunjukkan penurunan hingga 54,7 persen. Namun, fitur ini tidak disukai oleh perusahaan periklanan dan data broker, termasuk Meta (Facebook), yang menuduh Apple merugikan bisnis kecil dan industri periklanan digital.
Sorotan Regulator Eropa
Masalah mulai mencuat ketika otoritas Jerman meluncurkan penyelidikan pada 2022. Pada awal 2025, Kantor Kartel Federal Jerman menyimpulkan sementara bahwa ATT bisa bersifat antikompetitif karena Apple diduga menerapkan standar privasi berbeda untuk aplikasinya sendiri. Hal ini dinilai membuat pengembang lain kesulitan mengakses data pengguna yang relevan untuk iklan.
Di Prancis, Apple didenda 150 juta euro pada Maret 2025 karena dianggap mempersulit pengguna untuk menolak pelacakan dan merugikan pengembang pihak ketiga. Sementara di Italia, investigasi serupa masih berlangsung dan hasilnya diperkirakan keluar akhir tahun ini.
Tanggapan Apple terhadap Tuduhan
Apple membantah tuduhan perilaku antikompetitif tersebut. Perusahaan menegaskan bahwa mereka justru menerapkan standar privasi lebih tinggi dibanding pengembang lain. Apple juga mengklaim bahwa layanan seperti Siri, Maps, FaceTime, dan iMessage dirancang agar tidak bisa mengaitkan data pengguna lintas layanan, bahkan jika mereka menginginkannya.
Kendati demikian, tekanan dari regulator Eropa terus meningkat. Apple menilai situasi ini didorong oleh kelompok lobi yang mewakili kepentingan industri periklanan, bukan konsumen. “Upaya lobi yang intens di Jerman, Italia, dan negara-negara lain di Eropa dapat memaksa kami untuk menarik fitur ini, yang justru merugikan konsumen Eropa,” ujar Apple dalam pernyataannya kepada Kantor Berita Jerman (DPA).
Apple Berkomitmen Pertahankan Fitur Privasi
Meski menghadapi tekanan hukum dan politik, Apple menyatakan tetap berkomitmen mempertahankan fitur ini di Eropa. Perusahaan menyebut telah mengajukan sejumlah solusi kepada regulator, namun sebagian dianggap dapat melemahkan efektivitas ATT. Apple berharap otoritas Eropa mengizinkan mereka untuk terus menyediakan alat perlindungan privasi penting tersebut bagi pengguna.

