Apple Mulai Gunakan Chip Buatan Amerika Senilai Rp 300 Triliun

Apple Inc. mengumumkan akan menggunakan lebih dari 19 miliar dolar AS (sekitar Rp 300 triliun) chip buatan Amerika Serikat sepanjang tahun ini. Langkah ini merupakan bagian dari strategi global perusahaan untuk mengurangi ketergantungan pada China dan mulai mengandalkan India sebagai pusat produksi iPhone di masa depan.

CEO Apple, Tim Cook, menyatakan bahwa perusahaan kini makin menggantungkan diri pada Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), yang sedang membangun enam pabrik chip di Arizona. Cook juga mengonfirmasi bahwa dalam waktu dekat, sebagian besar iPhone yang dijual di AS akan dibuat di India, bukan lagi di China.

India kini menjadi fokus penting Apple, apalagi di tengah ancaman tarif impor baru dari pemerintahan Donald Trump terhadap produk China. Saat ini, Apple sudah memproduksi 1 dari 5 iPhone-nya di India dan menargetkan untuk mengekspor sebagian besar iPhone ke AS dari negara tersebut pada akhir tahun depan.

Meski begitu, Cook tidak memberikan banyak komentar soal dampak tarif baru terhadap bisnis Apple. Sementara itu, CFO Apple, Kevan Parekh, menjelaskan bahwa perusahaan mengasumsikan kondisi tarif global saat ini tidak akan berubah dalam waktu dekat.

Laporan keuangan terbaru Apple menunjukkan penurunan penjualan di China, yang membuat saham perusahaan turun hingga 4,2% pada perdagangan hari Kamis. Kondisi ini membuat investor khawatir terhadap tantangan Apple di pasar global.

Selain memperluas produksi di India, Apple juga mulai memproduksi chip canggih untuk iPad dan Apple Watch di pabrik baru milik TSMC di Arizona. Apple dan TSMC telah menginvestasikan ratusan miliar dolar di AS sebagai bagian dari dukungan terhadap kebijakan pemerintah AS dalam mendorong produksi teknologi tinggi di dalam negeri.

Apple juga mengungkapkan bahwa mereka menggunakan kaca buatan AS untuk layar iPhone, kemungkinan dari perusahaan Corning. Sebelumnya, Apple telah berkomitmen untuk berinvestasi hingga 500 miliar dolar AS di Amerika dalam empat tahun ke depan, termasuk membangun fasilitas server AI di Texas.