Bill Gates Akui Kesalahan Terbesar Microsoft yang Bikin Google Untung Besar

Pernah nggak kebayang kalau Microsoft yang kita kenal dengan Windows dan Office juga bisa jadi raja di dunia smartphone? Tapi sayangnya, itu nggak terjadi karena satu kesalahan besar.

Dalam sebuah wawancara bareng CEO Eventbrite, Julia Hartz, Bill Gates, salah satu pendiri Microsoft, mengaku bahwa keputusan keliru saat memimpin Microsoft bikin mereka kehilangan peluang emas. Menurut Gates, mereka gagal bikin sistem operasi untuk ponsel yang seharusnya bisa menjadi tandingan Android. Gara-gara itu, Microsoft kehilangan potensi pendapatan hingga $400 miliar.

Google berhasil mencaplok Android di tahun 2005, dan sejak itu, Android melesat jadi sistem operasi ponsel terbesar di dunia. Padahal, kata Gates, kalau saat itu Microsoft yang bikin sistem operasi kayak Android, peluang suksesnya gede banget karena pasar ponsel itu kayak “pemenang mengambil semua.”

Android co-founder, Rich Miner, punya cerita berbeda soal kenapa Microsoft gagal di dunia ponsel. Ia bilang, Android awalnya dibuat untuk mencegah Microsoft mendominasi ponsel seperti mereka menguasai PC. Bahkan, Miner sempat membantu meluncurkan ponsel Windows pertama di tahun 2002, tapi akhirnya ponsel berbasis Windows nggak bisa bersaing.

“Maaf ya, Bill, sebenarnya kamu lebih bertanggung jawab atas kehilangan $400 miliar itu daripada yang kamu sadari,” sindir Miner.

Sekilas Sejarah Lahirnya Android dan Windows Mobile

Android awalnya diciptakan oleh Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White pada tahun 2003. Mereka ingin membuat sistem operasi ponsel yang lebih terbuka, fleksibel, dan bisa dipakai oleh banyak produsen. Pada tahun 2005, Google melihat potensi besar Android dan langsung mengakuisisinya seharga $50 juta. Sejak itu, Android berkembang pesat menjadi sistem operasi ponsel yang mendukung berbagai merek seperti Samsung, Xiaomi, hingga Oppo. Android pertama kali diluncurkan secara resmi lewat ponsel HTC Dream (juga dikenal sebagai T-Mobile G1) pada September 2008.

Keunggulan Android ada pada kemampuannya untuk menyesuaikan dan mengakomodasi banyak aplikasi serta perangkat keras dari berbagai produsen. Inilah yang membuat Android akhirnya menjadi dominator pasar ponsel global.

Di sisi lain, Microsoft juga pernah mencoba peruntungan di dunia ponsel lewat Windows Mobile, yang dirilis pada tahun 2000. Windows Mobile cukup populer pada masanya, terutama untuk perangkat berbasis stylus. Namun, ketika Apple merilis iPhone pada 2007 dan Android muncul setahun kemudian, Windows Mobile mulai terlihat ketinggalan zaman.

Pada 2010, Microsoft meluncurkan Windows Phone sebagai pengganti Windows Mobile. Sistem operasi ini membawa desain baru yang disebut Metro UI, dengan tampilan kotak-kotak atau “live tiles” yang khas. Sayangnya, meski bekerja sama dengan brand besar seperti Nokia, Windows Phone sulit bersaing dengan ekosistem Android dan iOS yang jauh lebih luas.

Keterbatasan jumlah aplikasi dan adopsi yang rendah dari produsen lain membuat Windows Phone kehilangan momentum. Pada 2017, Microsoft resmi menghentikan dukungan untuk Windows Phone, menandai akhir perjalanan sistem operasi ini di pasar ponsel.

Sementara Android terus berjaya, Windows Phone jadi pelajaran penting bahwa meskipun punya modal besar dan teknologi canggih, tanpa strategi yang tepat dan dukungan ekosistem yang kuat, sulit untuk bertahan di pasar yang kompetitif.

Meskipun begitu, Gates mengakui bahwa Microsoft masih jadi perusahaan raksasa. Saat ini, mereka masuk tiga besar perusahaan paling bernilai di dunia, bersaing ketat dengan Apple dan NVIDIA. Bahkan, tahun lalu Microsoft sempat jadi perusahaan dengan valuasi di atas $3 triliun, berkat investasi besar di teknologi AI.

Jadi, walaupun Microsoft gagal di ponsel, mereka tetap jadi salah satu penguasa di dunia teknologi. Tetap keren, kan?