Bill Gates, salah satu pendiri Microsoft dan mantan orang terkaya di dunia selama 18 tahun, kini turun ke posisi ke-12 dalam daftar orang terkaya versi Bloomberg Billionaire Index. Hal ini terjadi setelah kekayaannya anjlok sebesar $51 miliar (sekitar Rp. 830 Triliun) akibat penyesuaian yang mencerminkan sumbangan filantropis yang ia lakukan dalam beberapa tahun terakhir.
Gates, yang sebelumnya memiliki kekayaan sekitar $175 miliar (sekitar Rp. 2.800 triliun) pada 3 Juli 2025, kini berada tepat di bawah Michael Dell. Penurunan ini terjadi karena Bloomberg menyesuaikan perhitungan kekayaan Gates berdasarkan niatnya untuk menyumbangkan hampir seluruh hartanya ke Gates Foundation sebelum tahun 2045 berakhir. Dalam sebuah blog yang dirilis 8 Mei lalu, Gates menegaskan keinginannya untuk “tidak mati dalam keadaan kaya.” Ia bahkan menyebut anak-anaknya hanya akan mewarisi kurang dari 1% kekayaannya.
Di sisi lain, mantan tangan kanan Gates di Microsoft, Steve Ballmer, kini menempati posisi ke-5 dalam daftar orang terkaya dunia dengan kekayaan $172 miliar. Ballmer, yang pernah menjadi CEO Microsoft dari tahun 2000 hingga 2014, memulai kariernya di perusahaan sebagai asisten Gates pada tahun 1980. Saat itu, ia menerima gaji dasar sebesar $50.000 dan bagian dari pertumbuhan laba perusahaan.
Kesuksesan Ballmer bukan hanya karena kepiawaiannya, tapi juga karena keberuntungan, loyalitas, dan keputusan tepat untuk tetap memegang saham Microsoft. Ia bahkan menyebut bahwa keberhasilannya lebih banyak karena “berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat,” bukan semata-mata karena kecerdasan.
Tak hanya tajir, Ballmer juga aktif dalam kegiatan amal. Ia sudah menyumbangkan lebih dari $4 miliar dan mendirikan Ballmer Group yang fokus pada peningkatan mobilitas ekonomi keluarga di AS. Ia juga membeli klub basket Los Angeles Clippers seharga $2 miliar di tahun 2014, yang kini nilainya melonjak menjadi $5,5 miliar.
Dengan semua ini, Ballmer membuktikan bahwa terkadang, mantan bawahan bisa melampaui bosnya dan semua itu bisa terjadi berkat kombinasi antara kerja keras, loyalitas, dan momen yang tepat.