Perusahaan teknologi The Browser Company, pencipta Arc, resmi meluncurkan layanan berlangganan untuk browser berbasis AI mereka yang baru, Dia, dengan biaya sebesar 20 dolar AS per bulan atau sekitar Rp300 ribu.
Layanan berlangganan ini dinamai Dia Pro dan memberikan akses tak terbatas ke fitur chat AI di dalam browser. Dengan fitur ini, pengguna bisa langsung mengajukan pertanyaan terkait konten yang sedang dibuka di tab browser mereka.
Meski begitu, pengguna versi gratis tetap bisa menikmati fitur utama yang sebelumnya telah diperkenalkan. Ini termasuk kemampuan untuk berinteraksi dengan chatbot AI serta membuat fitur kustom sesuai kebutuhan. Namun, penggunaan chat AI versi gratis akan memiliki batasan, terutama bagi pengguna yang sering menggunakannya.
CEO The Browser Company, Josh Miller, menjelaskan kepada The New York Times bahwa browser ini akan tetap gratis bagi pengguna yang hanya memakai fitur AI beberapa kali dalam seminggu. Ia juga memberi isyarat akan hadirnya tingkat langganan lain, mulai dari 5 dolar hingga ratusan dolar per bulan.
Browser Dia pertama kali diumumkan pada akhir tahun lalu dan mulai dirilis dalam versi beta pada Juni. Dalam waktu yang hampir bersamaan, raksasa teknologi seperti Google dan Microsoft juga mulai mengintegrasikan teknologi AI lebih dalam ke browser mereka. Sementara itu, startup pencarian berbasis AI, Perplexity, sudah lebih dulu merilis akses awal untuk browser AI mereka yang bernama Comet. Rumor juga menyebutkan bahwa OpenAI sedang mempersiapkan peluncuran browser AI versinya sendiri.