Beberapa jam setelah Sam Altman dan desainer legendaris Jony Ive mengumumkan bahwa OpenAI membeli perusahaan milik Ive, yaitu io, CEO Klarna Sebastian Siemiatkowski langsung mengunggah kabar mengejutkan di media sosial X (sebelumnya Twitter).
Siemiatkowski mengungkapkan bahwa kantor investasi keluarganya, Flat Capital, telah membeli saham io enam bulan lalu. Karena akuisisi ini dilakukan dengan sistem tukar saham, saham io yang dimiliki Flat Capital akan berubah menjadi saham OpenAI. Ia menyatakan kegembiraannya karena investasi tersebut kini memberikan keuntungan besar.
“Senang sekali @FlatCapital menjadi investor di io dan sekarang kami akan menerima lebih banyak saham OpenAI dengan pengembalian besar dari investasi enam bulan lalu,” tulisnya.
Pernyataan itu menarik perhatian publik, hingga Flat Capital mengonfirmasi bahwa io adalah salah satu dari empat perusahaan AI AS dalam “mini-portfolio” investasi mereka. Flat Capital mengungkapkan mereka menginvestasikan sekitar 34 juta SEK atau sekitar $3,6 juta di io.
Tak lama kemudian, muncul kabar mengejutkan lainnya. Mantan desainer Google, Luke Wroblewski, yang kini menjadi direktur di perusahaan modal ventura besar Sutter Hill Ventures, juga sempat mengunggah ucapan selamat atas akuisisi io. Namun, unggahan di X dan LinkedIn itu segera dihapus.
Beberapa orang sempat melihat bahwa Sutter Hill disebut-sebut sebagai investor terbesar kedua di io, namun belum ada konfirmasi resmi. TechCrunch yang mencoba menghubungi Sutter Hill juga tidak mendapat jawaban, dan semua unggahan terkait dihapus setelah dihubungi.
Menurut Bloomberg, investor terbesar io adalah OpenAI sendiri dengan kepemilikan 23% saham, senilai sekitar $1,5 miliar. Sisanya, sekitar $5 miliar dalam bentuk saham, digunakan untuk membeli saham dari investor lain. Investor iolainnya termasuk Emerson Collective milik Laurene Powell Jobs, Thrive Capital, Maverick Ventures, SV Angel, dan OpenAI Fund (yang dananya berasal dari investor luar, bukan dari OpenAI secara langsung). Akuisisi ini memperlihatkan bagaimana kolaborasi antara tokoh teknologi dan perusahaan investasi besar bisa menghasilkan keuntungan besar hanya dalam waktu singkat.