CEO Nvidia Akui Salah, Kini Ajak Bos-bos Quantum Ngobrol Bareng

Dua bulan lalu, CEO Nvidia, Jensen Huang, sempat bikin heboh dengan komentarnya yang meremehkan teknologi komputasi kuantum. Saat berbicara di CES 2024, dia bilang teknologi ini baru akan berguna dalam 15 sampai 30 tahun ke depan. Tapi, di acara Nvidia GTC di San Jose, California, Huang seperti melakukan “pemanasan ulang” dengan mengadakan diskusi Quantum Day. Dia mengundang para bos perusahaan komputasi kuantum untuk “menjelaskan kenapa dia salah.” Bahkan, Huang bercanda kalau sesi ini seperti terapi untuk dirinya.

Komputasi Kuantum: Teknologi yang Rumit Tapi Menjanjikan

Huang mengakui kalau komputasi kuantum punya potensi besar, tapi tetap “sangat rumit.” Beberapa perusahaan yang hadir di acara ini termasuk D-Wave Quantum, IonQ, Rigetti Computing, Alice & Bob, Atom Computing, dan masih banyak lagi. Bahkan, raksasa teknologi seperti Microsoft dan Amazon (AWS) juga ikut nimbrung.

Saat CES kemarin, Huang sempat menyebut kalau komputasi kuantum hanya cocok untuk perhitungan tertentu seperti kriptografi, tapi tidak untuk data dalam skala besar. Komentarnya itu bikin saham perusahaan kuantum turun drastis, dan dia sendiri terkejut. “Reaksi pertama saya: ‘Kok bisa mereka perusahaan publik? Kok bisa ada perusahaan kuantum yang sudah IPO?’” kata Huang.

Kuantum: Komputer atau Alat Sains?

Di sesi diskusi, Huang bertanya apakah industri ini sebaiknya menyebut mesin kuantum sebagai “instrumen ilmiah” daripada “komputer.” Namun, CEO D-Wave, Alan Baratz, langsung menepis anggapan itu. Menurutnya, komputer kuantum sudah dipakai untuk menyelesaikan masalah yang tidak bisa diatasi komputer klasik. CEO IonQ, Peter Chapman, menambahkan bahwa komputer kuantum bukan pengganti, tapi akan bekerja berdampingan dengan CPU dan GPU.

Nvidia Buka Pusat Riset Kuantum

Meski awalnya skeptis, Nvidia kini justru serius menggarap komputasi kuantum. Mereka mengumumkan pembukaan Nvidia Accelerated Quantum Research Center di Boston. Pusat riset ini akan menggabungkan hardware kuantum dengan AI superkomputer, serta fokus mengatasi tantangan terbesar di dunia komputasi kuantum, seperti mengurangi noise pada qubit dan meningkatkan efisiensi prosesor kuantum.

Saham Nvidia Naik, Perusahaan Kuantum Malah Anjlok

Di pasar saham, saham Nvidia naik 0,9% menjadi $118,53 per lembar. Sayangnya, saham perusahaan kuantum justru babak belur. D-Wave anjlok 18%, IonQ turun 9,3%, dan Rigetti merosot 9,2%. Dengan langkah barunya, tampaknya Nvidia tak mau ketinggalan dalam perlombaan teknologi kuantum. Jadi, apakah ini awal dari era baru komputasi kuantum? Kita tunggu saja!