Coba “Cover Your Tracks” untuk Ketahui Siapa yang Lacak Kita

Saat berselancar di internet, banyak orang mengira aktivitas mereka aman, terutama jika sudah menggunakan browser modern dengan fitur perlindungan privasi. Namun, kenyataannya bisa sangat berbeda. Dengan bantuan alat bernama Cover Your Tracks dari Electronic Frontier Foundation (EFF), fakta mencengangkan tentang bagaimana pelacak mengikuti aktivitas online kita.

Internet Tidak Pernah Sepi

Setiap kali mengunjungi sebuah situs web, banyak pelacak, baik yang terlihat maupun yang tidak, diam-diam memantau gerakan kita. Data yang terkumpul digunakan untuk membentuk profil digital, yang kemudian dapat dibagikan ke pelacak lain. Inilah yang menyebabkan iklan terasa sangat personal, karena pelacak tahu kebiasaan browsing penggunanya.

Untuk membantu masyarakat memahami risiko ini, EFF mengembangkan Cover Your Tracks. Alat ini menguji seberapa baik browser melindungi dari pelacak, serta seberapa unik sidik jari (fingerprint) dari browser tersebut. Semakin unik fingerprint-nya, semakin mudah dikenali dan dilacak di berbagai situs, meski tanpa menggunakan cookie.

Cara Kerja Cover Your Tracks

Alat ini menjalankan beberapa pelacak tiruan untuk melihat mana saja yang bisa diblokir oleh browser. Selain itu, sistem akan menganalisis fingerprint berdasarkan kombinasi data seperti zona waktu, resolusi layar, sistem operasi, bahasa, dan lainnya. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan database fingerprint dari ratusan ribu browser lain. Jika fingerprint browser sangat unik, maka kemungkinan besar pelacak tetap bisa mengenali penggunanya meskipun pelacak-pelacak biasa berhasil diblokir.

Hasil Pengujian

Menggunakan browser Safari dengan semua pengaturan privasi diaktifkan dan pemblokir iklan seperti AdGuard, menunjukkan hasil yang cukup baik. Sebagian besar pelacak berhasil diblokir, termasuk iklan tersembunyi dan beacon tak kasat mata. Namun, fingerprint browser dinyatakan sangat unik di antara lebih dari 250.000 browser lain yang diuji selama 45 hari, fingerprint ini termasuk yang paling menonjol.

Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun pelacak standar tidak bisa melihat aktivitas pengguna, pelacak yang lebih canggih masih mampu mengidentifikasi berdasarkan fingerprint unik tersebut.

Pengujian dilanjutkan dengan menggunakan Firefox yang dilengkapi perlindungan privasi dan ekstensi uBlock Origin. Hasilnya sedikit lebih baik: fingerprint masih tergolong unik, namun lebih umum dibandingkan dengan Safari. Artinya, kemungkinan untuk dilacak sedikit lebih rendah, meskipun tetap belum ideal.

Menghindari Fingerprinting, Apakah Mungkin?

Menghindari fingerprinting secara total ternyata tidak mudah. Semakin banyak fitur yang diblokir, semakin besar kemungkinan fungsionalitas situs terganggu. Beberapa situs bahkan tidak bisa dijalankan jika JavaScript dinonaktifkan.

EFF merekomendasikan beberapa langkah untuk mengurangi risiko pelacakan melalui fingerprint:

  • Gunakan Tor Browser, yang memiliki fitur anti-pelacakan tingkat lanjut.
  • Tambahkan ekstensi seperti Privacy BadgerDisconnect, atau NoScript (khusus untuk Firefox).

Namun, bahkan saat menggunakan Tor dengan pengaturan “Safer”, fingerprint tetap terdeteksi sangat unik. Saat pengaturan dinaikkan ke level “Safest”, yang menonaktifkan JavaScript sepenuhnya, beberapa situs tidak bisa digunakan—termasuk situs Cover Your Tracks itu sendiri.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa menjadi benar-benar anonim di internet bukan perkara mudah. Perlindungan privasi yang sudah dianggap maksimal pun ternyata masih bisa ditembus oleh teknik fingerprinting yang semakin canggih. Meskipun browser modern dan ekstensi keamanan sangat membantu, tidak ada jaminan bisa benar-benar tak terlihat. Yang terpenting adalah tetap sadar akan risiko ini, memilih alat yang sesuai dengan kebutuhan, dan memahami bahwa privasi di internet selalu butuh kompromi antara keamanan dan kenyamanan.