Dunia AI kembali dikejutkan dengan peluncuran model terbaru dari startup China, DeepSeek. Tanpa pengumuman besar atau promosi gencar, mereka diam-diam merilis DeepSeek-V3-0324 di platform Hugging Face. Dan yang bikin gempar? Model ini bisa berjalan langsung di perangkat seperti Mac Studio dengan chip M3 Ultra. OpenAI mungkin harus waspada!
AI Kuat yang Bisa Berjalan di Perangkat Konsumen
Salah satu hal paling menarik dari DeepSeek-V3-0324 adalah kemampuannya untuk berjalan di hardware yang relatif terjangkau. Meskipun Mac Studio dengan M3 Ultra seharga $9.499 (sekitar Rp150 jutaan) bukan barang murah, ini tetap lebih terjangkau dibandingkan server besar yang biasanya dibutuhkan untuk menjalankan model AI raksasa.
AI researcher Awni Hannun membagikan pengalamannya di media sosial:
“DeepSeek-V3-0324 dalam versi 4-bit bisa berjalan di Mac Studio dengan M3 Ultra dan mampu memproses lebih dari 20 token per detik!”
Hal ini berarti model AI super canggih yang biasanya membutuhkan pusat data dengan banyak GPU, kini bisa dijalankan secara lokal dengan konsumsi daya yang jauh lebih rendah.
DeepSeek Vs OpenAI: Siapa yang Lebih Unggul?
DeepSeek-V3-0324 hadir dengan 685 miliar parameter, mengalahkan banyak model AI lain. Beberapa pengguna yang sudah mengujinya bahkan mengklaim model ini bisa mengungguli Claude Sonnet 3.5 dari Anthropic dalam beberapa aspek. Bedanya, kalau Sonnet 3.5 hanya bisa diakses lewat layanan berbayar, DeepSeek-V3-0324 bisa diunduh dan digunakan siapa saja secara gratis!
DeepSeek juga menggunakan pendekatan berbeda dalam arsitektur modelnya dengan Mixture-of-Experts (MoE). Alih-alih mengaktifkan semua parameter setiap kali menjalankan tugas, model ini hanya mengaktifkan sekitar 37 miliar parameter yang relevan. Dengan cara ini, performanya tetap tinggi tanpa menghabiskan terlalu banyak daya komputasi.
Apa yang Membuat DeepSeek-V3-0324 Begitu Cepat?
Dua teknologi utama yang membuat model ini sangat efisien adalah:
- Multi-Head Latent Attention (MLA) – membantu model memahami konteks lebih baik dalam teks yang panjang.
- Multi-Token Prediction (MTP) – memungkinkan model memprediksi beberapa token dalam satu langkah, bukan satu per satu seperti biasanya.
Dampaknya? Kecepatan output meningkat hampir 80% lebih cepat dibandingkan metode tradisional!
Open Source: Keunggulan AI China Dibandingkan AS?
Strategi peluncuran DeepSeek-V3-0324 juga menandai perbedaan besar antara perusahaan AI China dan Amerika. OpenAI, misalnya, lebih memilih sistem tertutup dan berbayar. Sementara itu, perusahaan AI China seperti DeepSeek, Baidu, dan Alibaba justru membuka akses model mereka untuk publik.
Pendekatan open-source ini memberikan banyak keuntungan:
- Mempercepat inovasi: Startup dan peneliti bisa membangun teknologi lebih cepat tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
- Meningkatkan daya saing: Dengan semakin banyak orang menggunakan teknologi mereka, AI China semakin cepat berkembang.
- Efisiensi komputasi: Karena keterbatasan akses ke chip Nvidia, perusahaan AI di China terpaksa lebih kreatif dalam mengoptimalkan model mereka. Hasilnya? Model yang lebih ringan dan hemat daya, tapi tetap bertenaga.
DeepSeek-R2: Saingan GPT-5 yang Akan Segera Hadir?
Rumor beredar bahwa DeepSeek-V3-0324 hanyalah langkah awal sebelum DeepSeek merilis model reasoning yang lebih kuat, DeepSeek-R2. Jika benar, model ini bisa menjadi pesaing langsung bagi GPT-5 dari OpenAI yang kabarnya akan dirilis dalam beberapa bulan ke depan.
Dengan pendekatan yang lebih efisien dan terbuka, DeepSeek mungkin tidak hanya menjadi alternatif bagi model AI berbayar, tetapi juga menjadi pionir dalam revolusi AI terbuka di masa depan.
Bagaimana Cara Mencoba DeepSeek-V3-0324?
Kalau kamu penasaran dan ingin mencoba sendiri, ada beberapa cara:
- Unduh langsung dari Hugging Face – tapi siap-siap, ukurannya mencapai 641GB!
- Gunakan layanan cloud seperti OpenRouter – ini lebih praktis untuk yang tidak punya hardware mumpuni.
- Coba lewat chat.deepseek.com – kemungkinan besar versi terbaru sudah diimplementasikan di sana.
Kesimpulan: DeepSeek-V3-0324 bukan hanya sekadar model AI baru. Dengan kecepatan tinggi, efisiensi luar biasa, dan lisensi open-source, model ini bisa menjadi game-changer di dunia AI. OpenAI dan perusahaan AI Barat lainnya mungkin harus mulai mempertimbangkan ulang strategi mereka, karena AI open-source dari China kini semakin sulit disaingi.