CEO SpaceX Elon Musk kembali membuat gebrakan. Dalam sebuah wawancara di All-In Summit, Musk mengklaim Starship akan mampu meluncurkan 100 ton muatan ke orbit rendah Bumi (LEO) pada 2026. Lebih ambisius lagi, ia menargetkan uji coba penuh untuk membuat Starship sepenuhnya dapat digunakan kembali, termasuk menangkap booster Super Heavy dan bagian atas Starship setelah penerbangan.
Pernyataan ini datang setelah tahun 2025 yang penuh tantangan bagi SpaceX, di mana beberapa uji coba Block 2 berakhir dengan ledakan. Namun, keberhasilan penerbangan terakhir yang mendarat dengan selamat di laut membuat Musk optimistis. Block 3, yang dijadwalkan terbang awal 2026, membawa banyak peningkatan besar seperti mesin Raptor generasi baru, pipa bahan bakar yang diperbarui, dan pelindung panas logam di bagian bawah.
Musk menegaskan bahwa kemampuan mengirimkan muatan 100 ton hanya awal dari ambisi yang lebih besar. Target jangka panjang adalah meluncurkan hingga 200 ton ke orbit. Namun, ia mengingatkan bahwa uji coba pertama Block 3 kemungkinan masih akan menemui “sakit gigi” teknis mengingat desainnya yang radikal.
Melihat track record uji coba sebelumnya, ada tantangan besar yang harus dilalui SpaceX. Namun jika Musk benar-benar berhasil, ini akan menjadi lompatan besar bagi industri luar angkasa. Selain mendorong program Artemis 3 NASA yang dijadwalkan mengirim astronot ke Bulan pada 2027, pencapaian ini bisa membuat transportasi luar angkasa jauh lebih murah dan rutin.
SpaceX juga tengah meningkatkan fasilitas peluncurannya, termasuk produksi dan penyimpanan bahan bakar di lokasi, langkah penting untuk mendukung frekuensi peluncuran yang lebih tinggi. Jika semua berjalan sesuai rencana, 2026 bisa menjadi tahun pembuktian Starship.