Nick Donahue bukan orang asing dengan dunia konstruksi. Sejak kecil, ia tumbuh di lingkungan keluarga yang bergerak di bisnis pembangunan rumah di Amerika Serikat. Ayahnya membangun rumah untuk pengembang besar, sementara ibunya menjual properti ke jaringan builder skala nasional. Dari situlah Donahue mulai mempertanyakan satu hal yang menurutnya tidak masuk akal: mengapa desain rumah custom sangat mahal, memakan waktu lama, dan hanya bisa diakses segelintir orang.
Pertanyaan itu mendorong Donahue mengambil langkah berani. Ia keluar dari bangku kuliah di NC State, pindah ke San Francisco, dan mendirikan Atmos, sebuah startup yang mencoba merampingkan proses desain rumah custom dengan bantuan teknologi. Atmos sempat mengikuti program Y Combinator dan mengantongi pendanaan sekitar US$20 juta dari investor ternama. Perusahaan ini tumbuh hingga 40 karyawan, menghasilkan pendapatan jutaan dolar, serta terlibat dalam desain rumah dengan nilai ratusan juta dolar.
Namun di balik pencapaian tersebut, Donahue menyadari satu masalah besar. Atmos justru berkembang menjadi bisnis yang sangat operasional, menyerupai firma arsitektur dengan sentuhan teknologi. Ketergantungan pada tenaga manusia masih tinggi, sementara tekanan ekonomi akibat kenaikan suku bunga membuat banyak klien batal membangun rumah impian mereka. Akhirnya, sembilan bulan lalu, Atmos resmi ditutup.
Alih-alih berhenti, Donahue memilih mencoba kembali, kali ini dengan pendekatan yang jauh berbeda. Ia mendirikan Drafted, sebuah startup berbasis kecerdasan buatan yang fokus pada pembuatan desain rumah secara otomatis. Tanpa desainer internal dan tanpa kompleksitas operasional, Drafted mengandalkan software AI yang mampu menghasilkan denah lantai dan desain eksterior hanya dalam hitungan menit.
Pengguna cukup memasukkan kebutuhan dasar seperti jumlah kamar tidur, luas bangunan, dan preferensi desain. Sistem kemudian menyajikan beberapa opsi desain yang bisa terus diulang hingga pengguna menemukan konsep yang sesuai. Dengan model ini, Drafted memosisikan diri di antara arsitek profesional yang mahal dan template desain murah yang minim fleksibilitas.
Dalam waktu kurang dari lima bulan, Drafted berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar US$1,65 juta dengan valuasi pasca-investasi mencapai US$35 juta. Pendanaan ini datang dari sejumlah nama besar, termasuk Patrick Collison dari Stripe dan investor yang sebelumnya juga mendukung Atmos. Keyakinan investor didorong oleh pengalaman Donahue yang dinilai memahami secara mendalam problem industri perumahan.
Salah satu keunggulan Drafted terletak pada teknologi intinya. Perusahaan ini mengembangkan model AI sendiri yang dilatih menggunakan data denah rumah nyata yang telah dibangun dan lolos perizinan. Pendekatan ini membuat desain yang dihasilkan tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga realistis dan siap diterapkan. Dari sisi biaya, model AI ini diklaim sangat efisien, memungkinkan Drafted menawarkan harga desain lengkap di kisaran US$1.000 hingga US$2.000.
Saat ini, Drafted masih fokus pada rumah satu lantai, namun fitur untuk rumah bertingkat dan penyesuaian berdasarkan kondisi lahan sedang dalam pengembangan. Tantangan terbesar ke depan adalah membuktikan apakah pasar untuk desain rumah custom yang cepat dan terjangkau benar-benar bisa tumbuh signifikan.
Meski jumlah rumah custom di Amerika masih relatif kecil dibanding total pembangunan per tahun, Donahue dan para investornya percaya biaya dan waktu yang lebih efisien dapat membuka pasar baru. Mereka meyakini, jika hambatan utama dihilangkan, semakin banyak orang akan memilih rumah dengan desain yang benar-benar sesuai kebutuhan.
Dengan sekitar seribu pengguna harian dan pertumbuhan yang stabil, Drafted masih berada di tahap awal. Namun pengalaman Donahue yang pernah gagal justru menjadi modal penting. Pengetahuan mendalam tentang industri dan kesalahan masa lalu kini menjadi fondasi untuk membangun solusi yang lebih fokus, efisien, dan berpotensi mengubah cara orang merancang rumah di masa depan.

