Google baru saja bikin kejutan besar di acara Google Cloud Next ‘25. Mereka meluncurkan Ironwood, chip AI generasi ketujuh dari keluarga TPU (Tensor Processing Unit) yang digadang-gadang 24 kali lebih bertenaga dari superkomputer tercepat di dunia saat ini.
Buat kamu yang penasaran, Ironwood ini dirancang khusus bukan buat ngelatih AI, tapi buat ngejalanin AI yang sudah jadi — istilahnya “inference”. Ini penting karena dalam dunia AI, inference dilakukan berkali-kali setiap hari, beda sama training yang cuma sekali.
“Ironwood dirancang untuk mendukung fase baru AI generatif dan kebutuhan komputasi super besar yang menyertainya,” kata Amin Vahdat, VP Google Cloud AI.
Seberapa Gila Kekuatan Ironwood?
Dalam skala penuh, Ironwood bisa dirakit jadi satu pod berisi 9.216 chip dan menghasilkan performa hingga 42,5 exaflops. Bandingkan dengan El Capitan, superkomputer tercepat saat ini, yang “cuma” 1,7 exaflops.
Setiap chip Ironwood punya tenaga 4.614 teraflops, dilengkapi memori HBM sebesar 192GB (6x lebih banyak dari chip sebelumnya, Trillium), dan bandwidth hingga 7,2 terabit per detik. Hebatnya lagi, dua kali lebih hemat energi dari generasi sebelumnya, dan hampir 30 kali lebih efisien dibanding chip TPU pertama Google.
Fokus Baru: AI yang Bisa “Berpikir”
Google bilang, sekarang kita masuk ke era baru: age of inference, di mana AI gak cuma kasih data, tapi bisa ambil keputusan sendiri dan kasih jawaban dari hasil berpikirnya.
Mereka juga mengenalkan Gemini 2.5, model AI terbaru yang punya kemampuan “berpikir” secara native, serta versi ringan Gemini 2.5 Flash buat aplikasi sehari-hari.
Gak cuma itu, ada juga model generatif lain kayak text-to-image, text-to-video, bahkan text-to-music bernama Lyria. Bayangin bikin video konser cuma dari teks? Bisa banget!
Infrastruktur Lengkap, Bukan Sekadar Chip
Google juga ngenalin Cloud WAN, jaringan global yang diklaim lebih cepat dan lebih hemat. Mereka juga dorong penggunaan Pathways, sistem runtime AI dari DeepMind, buat ngejalanin model besar pakai ratusan TPU.
Gak cuma hardware, mereka juga mikirin software. Ada Agent Development Kit (ADK) dan protokol komunikasi A2A (agent-to-agent) buat bikin banyak AI bisa kerja bareng, bahkan walau dibikin vendor berbeda.
Siap Guncang Dunia Bisnis
Buat perusahaan, Ironwood dan sistem barunya ini bisa jadi solusi buat jalankan AI canggih dengan lebih hemat biaya dan energi. Google juga kerja bareng 50 lebih partner besar seperti Salesforce, SAP, dan ServiceNow buat bangun ekosistem AI yang saling terkoneksi.
Dengan semua ini, Google tampaknya siap banget masuk ke babak baru perang AI. Lawan berat seperti Microsoft (dengan OpenAI) dan Amazon (dengan chip Trainium dan Inferentia) pasti gak tinggal diam.
Tapi dengan kontrol penuh dari chip sampai software, dan pengalaman bertahun-tahun di balik produk kayak Search dan YouTube, Google yakin bisa kasih infrastruktur AI terbaik buat siapa pun yang mau memakainya.