Google kembali menjadi sorotan setelah muncul laporan di media sosial yang menyebutkan bahwa layanan Gmail secara otomatis digunakan untuk melatih model AI Gemini tanpa persetujuan pengguna. Sejumlah unggahan viral bahkan menuduh Google telah mengubah pengaturan privasi Gmail secara sepihak, sehingga jutaan pengguna seolah otomatis masuk dalam program pelatihan AI. Namun, perusahaan menegaskan bahwa klaim tersebut tidak benar dan menyebut informasi yang beredar sebagai misleading.
Pernyataan resmi Google pertama kali disampaikan melalui akun Gmail di platform X pada akhir pekan lalu. Dalam unggahan tersebut, perusahaan menekankan bahwa pesan Gmail pengguna tidak digunakan sebagai data pelatihan untuk Gemini. Google juga menambahkan bahwa tidak ada perubahan otomatis pada pengaturan pengguna terkait pelatihan model AI. Jika suatu hari perusahaan melakukan perubahan kebijakan, pemberitahuan resmi akan diberikan secara jelas.
Meski klarifikasi telah disampaikan, kekhawatiran publik terkait privasi tetap muncul. Hal ini tidak lepas dari pengumuman Google pada 5 November yang menyatakan bahwa fitur Gemini Deep Research kini dapat menggunakan konteks dari Gmail, Google Drive dan Google Chat untuk membantu mempercepat pencarian informasi. Fitur ini memungkinkan AI membaca lampiran, dokumen atau pesan pribadi untuk mempermudah pencarian dan memberikan jawaban yang lebih relevan.
Sebagian pengguna melihat update tersebut sebagai peningkatan fungsi yang membantu pekerjaan dan riset. Namun, bagi pengguna yang memprioritaskan privasi, kemampuan AI untuk mengakses pesan email dan dokumen sensitif dianggap mengganggu kenyamanan serta keamanan digital mereka.
Google menjelaskan bahwa fitur tersebut tidak otomatis aktif untuk pelatihan AI dan bahwa Gmail, Docs serta Sheets tidak digunakan untuk melatih Gemini kecuali pengguna secara langsung memberikan izin. Meskipun demikian, banyak pengguna memilih untuk mematikan fitur smart personalization demi keamanan tambahan. Fitur ini juga berkaitan dengan layanan seperti saran teks otomatis, pengingat tagihan dan rekomendasi cepat.
Pengguna Gmail yang ingin menonaktifkan fitur pemindaian AI dapat melakukannya melalui menu Settings. Prosesnya cukup sederhana mulai dari membuka menu Smart Features and Personalization hingga menonaktifkan opsi yang memungkinkan pemrosesan data inbox. Setelah dikonfirmasi, sebuah pop-up akan muncul menandakan bahwa perubahan privasi berhasil disimpan.
Jika fitur tersebut dinonaktifkan, beberapa fungsi seperti autocomplete, rekomendasi pesan dan penjadwalan otomatis mungkin tidak lagi tersedia. Namun, inti layanan Gmail akan tetap berjalan seperti biasa tanpa gangguan.
Diskusi mengenai keamanan data digital terus berkembang seiring meningkatnya penggunaan AI di berbagai platform teknologi. Situasi ini memperlihatkan adanya dilema antara kenyamanan dan privasi. Sebagian pengguna memilih otomatisasi demi efisiensi, sementara lainnya memilih kontrol penuh terhadap data pribadi.
Sebagai alternatif, sejumlah ahli menyarankan penggunaan layanan email yang berfokus pada privasi jika pengguna ingin menjauh sepenuhnya dari pemindaian konten oleh AI. Layanan seperti ini menawarkan enkripsi menyeluruh dan jaminan bahwa data tidak digunakan untuk pelatihan sistem apa pun.
Perdebatan terkait fitur baru Google menunjukkan bahwa transparansi dan kontrol pengguna menjadi kunci dalam era kecerdasan buatan. Google menyatakan akan terus memberikan pemberitahuan sebelum menerapkan perubahan besar dan memastikan bahwa pengguna tetap memiliki kendali penuh terhadap privasi mereka.

