Bagi kamu yang kangen suasana jadul Windows 3.1 atau Windows 95/98, ada kabar menarik. Sebuah sistem operasi alternatif bernama HelenOS hadir untuk menghidupkan kembali kenangan masa lalu, sekaligus jadi eksperimen serius di dunia teknologi sistem operasi.
HelenOS bukanlah turunan Linux atau BSD. Ini adalah sistem operasi open-source yang dibangun dari nol dengan pendekatan microkernel, yaitu arsitektur sistem operasi yang memisahkan fungsi-fungsi utama (seperti tampilan, jaringan, dll) menjadi server terpisah. Keunggulannya? Jika salah satu bagian crash, sistem tidak perlu di-restart total, cukup bagian itu saja yang diulang.
Meskipun konsep microkernel sudah lama dikenal, implementasinya memang cukup rumit. Tapi HelenOS membuktikan bahwa eksperimen ini masih hidup dan punya daya tarik tersendiri, terutama bagi pecinta komputer klasik.
Saat dijalankan, HelenOS langsung membawa kita ke masa lalu: tampilannya mirip Windows 3.1 dengan sentuhan taskbar ala Windows 95. Aplikasinya sederhana: ada terminal, text editor, kalkulator, game Tetris, dan file manager gaya Norton Commander.
Sayangnya, HelenOS belum bisa digunakan sebagai sistem utama. Saat diuji di VirtualBox, proses instalasi gagal karena tidak mendeteksi hard disk virtual. Jadi, pengguna hanya bisa mencoba versi live-nya saja.
Meski begitu, eksplorasi HelenOS tetap menyenangkan. Selain tampilannya yang unik, sistem ini juga menunjukkan pendekatan berbeda dalam menjalankan aplikasi, tidak menggunakan metode “fork-and-exec” seperti Unix atau Linux.
Versi terbaru HelenOS adalah 0.14.1, menandakan sistem ini masih jauh dari kata matang. Tapi bagi yang penasaran dengan OS alternatif yang berbeda dari Linux dan ingin bernostalgia dengan tampilan lawas, HelenOS layak dicoba, setidaknya untuk bermain Tetris dan memamerkannya ke teman.