Huawei kembali bikin gebrakan di dunia teknologi! Lewat arsitektur data center canggih bernama CloudMatrix 384, perusahaan teknologi asal Tiongkok ini berhasil membuat chip AI Ascend 910C mengalahkan performa GPU Nvidia H800 dalam menjalankan model AI super besar, DeepSeek R1 yang punya 671 miliar parameter.
Temuan ini datang dari laporan teknis yang ditulis bersama oleh tim peneliti dari Huawei dan SiliconFlow, sebuah startup infrastruktur AI asal Tiongkok. Mereka menyebut CloudMatrix 384 sebagai “AI supernode” — sistem khusus yang dirancang untuk menangani beban kerja AI kelas berat.
CloudMatrix dibekali 384 Neural Processing Unit (NPU) Ascend 910C, ditambah 192 CPU server Kunpeng, yang semuanya terhubung dengan teknologi jaringan berkecepatan tinggi dan latensi rendah. Kombinasi ini memungkinkan model AI besar berjalan lebih cepat dan efisien dibanding solusi Nvidia.
Solusi layanan AI ini dijuluki CloudMatrix-Infer, dan terbukti mampu melampaui beberapa sistem terbaik dunia saat menjalankan model DeepSeek R1. Huawei berharap teknologi ini bisa jadi fondasi baru infrastruktur AI global, sekaligus menunjukkan ketangguhan mereka di tengah tekanan sanksi teknologi dari Amerika Serikat.
Sebagai catatan, data center seperti CloudMatrix adalah fasilitas yang menyimpan server berkapasitas besar dengan koneksi internet super cepat dan sumber daya listrik berlapis. Banyak perusahaan kini mengandalkannya untuk mengelola proyek AI mereka.