Huawei akhirnya buka-bukaan soal peta jalan chip AI dan sistem komputasinya setelah lama dikenal sangat tertutup. Langkah ini jelas jadi sinyal kuat bahwa mereka serius menantang dominasi Nvidia yang selama ini memimpin industri chip kecerdasan buatan.
Produk utama Huawei ada di lini Ascend. Saat ini mereka punya Ascend 910C, tapi sudah menyiapkan tiga generasi baru: Ascend 950, 960, dan 970. Ascend 950 akan hadir awal tahun depan dengan dua varian, 950PR dan 950DT, yang ditujukan untuk kebutuhan berbeda, mulai dari sistem rekomendasi hingga pelatihan model AI. Versi Ascend 960 diklaim akan punya dua kali lipat daya komputasi dibanding 950, sementara Ascend 970 ditargetkan lebih tinggi lagi.
Tak cuma chip, Huawei juga membuat memori sendiri, HiBL 1.0 dan HiZQ2.0, yang diklaim lebih hemat biaya dibanding teknologi memori kelas atas buatan Samsung dan SK Hynix.
Di sisi infrastruktur besar, Huawei semakin agresif. Mereka sudah punya Atlas 900 A3 SuperPoD dan kini memperkenalkan Atlas 950 SuperPoD dengan 8.192 chip Ascend serta Atlas 960 SuperPoD dengan 15.488 chip. Keduanya disebut sebagai SuperPoD terkuat di dunia saat ini, bahkan diprediksi tetap unggul selama beberapa tahun ke depan.
Tak berhenti di situ, Huawei juga mengumumkan Atlas 950 SuperCluster dengan lebih dari 500 ribu chip Ascend dan Atlas 960 SuperCluster dengan lebih dari satu juta chip Ascend. Sistem ini memadukan banyak SuperPoD menjadi satu kluster raksasa yang menawarkan daya komputasi jauh melampaui produk pesaing.
Ada pula TaiShan 950 SuperPoD, sistem komputasi umum pertama di dunia yang bisa jadi alternatif mainframe, komputer kelas menengah, hingga server database premium seperti Exadata. Untuk mendukung semua ini, Huawei meluncurkan protokol interkoneksi baru bernama UnifiedBus 2.0 yang memecahkan kendala konektivitas jarak jauh antar chip dan SuperPoD.
Melihat langkah besar ini, jelas Huawei berusaha mengamankan posisi di pusat perkembangan AI global. Mereka memanfaatkan teknologi lokal di tengah larangan akses ke pabrik chip besar dunia seperti TSMC. Jika strategi ini berhasil, Huawei bisa jadi ancaman serius bagi Nvidia sekaligus memperkuat kemandirian teknologi China.
Bagi investor teknologi, perkembangan ini menarik untuk dipantau. Persaingan ketat Huawei dan Nvidia bisa mengubah peta bisnis AI global, apalagi permintaan komputasi AI makin tak terbendung.