Hugging Face Bikin AI Yang Bisa Riset Data Internet

Hugging Face baru aja bikin kejutan dengan menciptakan Open Deep Research, sebuah AI yang bisa menjelajahi internet dan bikin laporan riset secara otomatis, hanya dalam 24 jam! Ini adalah versi open-source dari Deep Research milik OpenAI, yang sebelumnya cuma bisa diakses secara komersial.

Balapan Teknologi AI

Ceritanya, OpenAI baru aja meluncurkan fitur Deep Research yang bisa mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan menyusunnya jadi laporan. Tapi, Hugging Face nggak mau ketinggalan. Mereka langsung menantang diri sendiri untuk meniru sistem ini dalam waktu sehari saja, sekaligus membuatnya gratis dan terbuka untuk semua pengembang!

“LLM (Large Language Model) yang canggih sekarang udah banyak yang open-source. Tapi OpenAI nggak ngasih tahu banyak soal framework agent yang mereka pakai di Deep Research,” kata tim Hugging Face dalam pengumumannya. “Jadi kami memutuskan untuk bikin sendiri dalam 24 jam dan membagikannya ke publik!”

Seberapa Bagus AI Buatan Hugging Face?

Meskipun baru sehari dikembangkan, Open Deep Research udah menunjukkan performa yang cukup mengesankan. Dalam uji coba GAIA (General AI Assistants), AI ini berhasil mencapai akurasi 55,15%, sedangkan Deep Research milik OpenAI ada di angka 67,36%. Nggak jauh beda, kan?

GAIA sendiri adalah benchmark yang menguji kemampuan AI dalam mengumpulkan dan menyusun informasi dari berbagai sumber. Contohnya, salah satu pertanyaan rumit di GAIA menantang AI untuk mencari tahu buah apa saja yang ada di lukisan tahun 2008 “Embroidery from Uzbekistan” dan apakah buah-buah itu pernah disajikan di menu sarapan kapal pesiar pada Oktober 1949. Jawaban harus ditulis dalam format tertentu, urutannya sesuai posisi dalam lukisan. Susah banget, kan? Bahkan manusia pun bisa pusing mikirnya!

Kenapa Bisa Sekeren Itu?

Keunggulan utama Open Deep Research adalah sistem “agentic” yang memungkinkannya menjalankan tugas secara bertahap. AI ini bisa menjelajahi web, mengumpulkan informasi, lalu menyusunnya menjadi laporan yang lengkap.

Untuk membangun AI ini, tim Hugging Face menggunakan model bahasa besar (LLM) seperti GPT-4o dari OpenAI atau model reasoning seperti o1 dan o3-mini. Mereka juga memanfaatkan pustaka open-source mereka sendiri, “smolagents,” yang menggunakan kode pemrograman untuk mengontrol tindakan AI, bukan sekadar JSON biasa. Ini membuat AI lebih efisien dalam menyelesaikan tugas-tugas kompleks.

Masa Depan Open Deep Research

Meskipun masih perlu beberapa penyempurnaan agar bisa menyaingi OpenAI, Open Deep Research sudah memberikan alternatif gratis bagi pengembang yang ingin mengeksplorasi teknologi ini. Tim Hugging Face juga berencana menambahkan fitur baru seperti dukungan untuk lebih banyak format file dan kemampuan membaca gambar di web.

Menariknya, mereka juga sudah mulai bekerja untuk meniru fitur lain dari OpenAI, yaitu “Operator,” yang memungkinkan AI mengontrol mouse dan keyboard dalam lingkungan browser. Wah, bakal makin seru nih persaingan AI!

Buat yang penasaran, kode Open Deep Research udah tersedia di GitHub, dan Hugging Face juga membuka kesempatan bagi para insinyur AI untuk bergabung dalam proyek ini. Tim mereka sangat antusias dengan respons dari komunitas, yang katanya berasa kayak “surfing di atas ombak besar” karena banyaknya kontributor yang ingin ikut berkontribusi.