Intel baru saja mengumumkan bahwa Lip-Bu Tan akan menjadi CEO baru mereka mulai 18 Maret mendatang. Tan, yang sudah malang melintang di industri chip dan pernah menjadi anggota dewan Intel, punya misi besar: mengembalikan kejayaan Intel sebagai produsen chip kelas dunia sekaligus membangun bisnis foundry yang solid.
Keputusan ini langsung disambut positif oleh investor. Saham Intel naik 12% setelah pengumuman ini, menandakan optimisme pasar terhadap kepemimpinan Tan. Pasalnya, sebelum ini, saham Intel sempat anjlok hingga 60% sepanjang 2024 akibat ketidakpastian strategi perusahaan.
Tantangan Besar di Depan Mata
Intel memang sedang dalam masa sulit. Mereka kesulitan bersaing di era booming chip AI, yang justru menjadi berkah bagi pesaing seperti Nvidia. Selain itu, Intel sedang menggelontorkan dana besar untuk menjadi produsen chip bagi perusahaan lain, alias bisnis foundry. Langkah ini bikin beberapa investor khawatir soal keuangan perusahaan ke depannya.
Sebelumnya, ada rumor bahwa perusahaan chip raksasa seperti Broadcom dan TSMC tertarik mengakuisisi sebagian bisnis Intel. Bahkan, TSMC dikabarkan sudah berdiskusi dengan beberapa calon pelanggan utama Intel untuk membentuk joint venture mengelola pabrik Intel.
Siapa Lip-Bu Tan?
Tan, 65 tahun, adalah eksekutif kelahiran Malaysia yang tumbuh besar di Singapura. Dia punya latar belakang kuat di bidang fisika, teknik nuklir, dan administrasi bisnis. Namanya dikenal luas saat memimpin Cadence Design Systems dari 2009 hingga 2021, di mana dia sukses meningkatkan pendapatan dan nilai saham perusahaan tersebut.
Meski pernah duduk di dewan Intel, Tan sempat hengkang karena tak sepakat dengan cara perusahaan menjalankan bisnisnya. Kini, dia kembali dengan ambisi besar untuk mengubah Intel dari dalam.
“Intel adalah perusahaan yang sudah lama saya kagumi,” kata Tan dalam suratnya kepada karyawan. Dia berjanji akan bekerja keras untuk membangun kembali reputasi Intel dan memastikan perusahaan bisa bersaing di industri chip yang semakin ketat.
Bakal Bikin Intel Bangkit Lagi?
Para analis percaya bahwa pengalaman Tan di industri chip dan investasinya di berbagai startup teknologi bisa membawa stabilitas ke Intel. Namun, mereka juga mengingatkan bahwa perubahan besar butuh waktu dan kesabaran investor.
Dengan kebijakan pemerintah AS yang semakin mendorong produksi chip dalam negeri dan persaingan global yang semakin ketat, langkah Tan dalam beberapa bulan ke depan akan sangat menentukan arah masa depan Intel.
Banyak yang berharap kepemimpinan baru ini bisa membawa angin segar dan menjadikan Intel kembali sebagai raksasa teknologi yang diperhitungkan.