Investor Saham Google Tak Perlu Panik, Ini Alasannya

Saham Alphabet, perusahaan induk Google, sempat mengalami penurunan setelah muncul kabar bahwa jumlah pencarian di browser Safari menurun untuk pertama kalinya. Penurunan ini disebut-sebut terjadi karena semakin banyak pengguna internet yang beralih menggunakan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI), seperti yang ditawarkan oleh beberapa perusahaan teknologi.

Isu tersebut memicu kekhawatiran bahwa mesin pencari tradisional seperti Google Search mulai ditinggalkan dan akan segera digantikan oleh teknologi AI. Bahkan, ada prediksi bahwa di masa depan, perangkat seperti smartphone bisa digantikan oleh perangkat wearable pintar yang mengandalkan AI.

Meski begitu, para investor Alphabet tidak perlu terlalu khawatir. Ada beberapa alasan kuat yang menunjukkan bahwa bisnis Google Search masih sangat solid dan memiliki masa depan yang cerah. Berikut ini empat alasannya:

1. Nilai Kerja Sama yang Sangat Besar

Setiap tahun, Google mengeluarkan sekitar 20 miliar dolar AS untuk menjadi mesin pencari default di browser Safari. Pendapatan ini sangat menguntungkan pihak pemilik browser, karena hampir seluruhnya masuk sebagai keuntungan bersih dan berkontribusi besar terhadap keuangan perusahaan tersebut.

2. Strategi dalam Persaingan AI

Pernyataan tentang penurunan pencarian dan kemungkinan kerja sama dengan perusahaan AI bisa jadi merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat posisi tawar dalam kerja sama jangka panjang. Dengan menunjukkan bahwa ada alternatif selain Google, pihak pengelola browser bisa menekan Google dalam negosiasi pembagian keuntungan.

3. Menjaga Citra Inovatif

Dalam persaingan teknologi saat ini, tampil sebagai perusahaan yang inovatif sangat penting. Dengan membicarakan potensi penggunaan AI dalam pencarian dan menggambarkan masa depan yang tak lagi bergantung pada mesin pencari tradisional, pihak tersebut ingin menegaskan bahwa mereka siap beradaptasi dengan perkembangan zaman.

4. Keuntungan Besar dari Kerja Sama Saat Ini

Meski muncul sinyal akan menggandeng perusahaan AI lain, kenyataannya kerja sama dengan Google sangat menguntungkan dan belum tentu bisa digantikan dalam waktu dekat. Nilai 20 miliar dolar AS per tahun tentu menjadi alasan kuat untuk mempertahankan kerja sama tersebut.

Kesimpulannya, meskipun ada perubahan dalam perilaku pengguna internet dan munculnya teknologi AI yang semakin canggih, Google Search masih memiliki pondasi yang kuat. Reaksi pasar mungkin berlebihan, dan para investor tidak perlu panik terhadap masa depan Alphabet.