Berikut adalah daftar jenis usaha berdasarkan skala bisnis:
1. Usaha Mikro
Usaha mikro adalah usaha yang memiliki omzet penjualan tahunan paling tinggi Rp 150 juta. Usaha mikro ini biasanya dikelola oleh individu atau keluarga, dengan modal yang terbatas dan tenaga kerja yang sedikit. Contoh usaha mikro adalah:
- Warung makan
- Toko kelontong
- Jasa penjahit
- Usaha kerajinan tangan
- Usaha kuliner
Kecepatan download: 10-25 Mbps, Kecepatan upload: 5-10 Mbps
2. Usaha Kecil
Usaha kecil adalah usaha yang memiliki omzet penjualan tahunan antara Rp 150 juta hingga Rp 300 juta. Usaha kecil ini biasanya memiliki beberapa karyawan dan mulai menggunakan teknologi dalam operasionalnya. Contoh usaha kecil adalah:
- Toko pakaian
- Restoran
- Bengkel
- Percetakan
- Usaha jasa konstruksi
Kecepatan download: 25-50 Mbps, Kecepatan upload: 10-20 Mbps
3. Usaha Menengah
Usaha menengah adalah usaha yang memiliki omzet penjualan tahunan antara Rp 300 juta hingga Rp 500 miliar. Usaha menengah ini biasanya memiliki beberapa cabang dan telah menggunakan sistem manajemen yang lebih kompleks.Contoh usaha menengah adalah:
- Minimarket
- Rumah sakit
- Hotel
- Pabrik
- Perusahaan jasa logistik
Kecepatan download: 50-100 Mbps, Kecepatan upload: 20-50 Mbps
4. Usaha Besar
Usaha besar adalah usaha yang memiliki omzet penjualan tahunan lebih dari Rp 500 miliar. Usaha besar ini biasanya memiliki banyak cabang di dalam dan luar negeri, serta memiliki sistem manajemen yang sangat kompleks. Contoh usaha besar adalah:
- Perusahaan multinasional
- Bank
- Perusahaan telekomunikasi
- Maskapai penerbangan
- Perusahaan otomotif
Kecepatan download: 100 Mbps atau lebih, Kecepatan upload: 50 Mbps atau lebih
Klasifikasi jenis usaha berdasarkan skala bisnis ini dapat berbeda-beda di setiap negara. Di Indonesia, klasifikasi tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 7 Tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Pemeringkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Selain klasifikasi berdasarkan skala bisnis, jenis usaha juga dapat diklasifikasikan berdasarkan sektor usaha, seperti:
- Usaha pertanian
- Usaha perindustrian
- Usaha perdagangan
- Usaha jasa
Perlu diingat bahwa kecepatan internet tersebut hanya perkiraan, dan kebutuhan internet yang sebenarnya akan bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti:
- Jenis usaha: Usaha yang menggunakan banyak aplikasi cloud atau streaming video akan membutuhkan kecepatan internet yang lebih tinggi daripada usaha yang hanya menggunakan email dan web browsing.
- Jumlah pengguna: Semakin banyak pengguna yang menggunakan internet secara bersamaan, semakin tinggi kecepatan internet yang dibutuhkan.
- Aktivitas online: Aktivitas online yang berat seperti video conferencing atau upload file besar membutuhkan kecepatan internet yang lebih tinggi daripada aktivitas online yang ringan seperti browsing web atau checking email.
Oleh karena itu, diperlukan evaluasi kebutuhan internet secara menyeluruh sebelum memilih paket internet untuk bisnis Anda. Anda dapat menggunakan speedtest untuk membantu Anda menghitung kebutuhan internet Anda, seperti Speedtest atau Ookla.
Selain kecepatan, Anda juga perlu mempertimbangkan faktor lain seperti keandalan, uptime, dan jaminan layanan saat memilih paket internet untuk bisnis Anda. Pastikan untuk memilih penyedia layanan internet yang memiliki reputasi baik dan menawarkan layanan pelanggan yang berkualitas.
Hubungi kami untuk mendapatkan informasi kebutuhan internet yang sesuai dengan budget dan skala usaha anda.