Microsoft kembali jadi sorotan setelah pembaruan keamanan wajib di Windows 11 justru menimbulkan banyak masalah. Update dengan kode KB5066835 dilaporkan menyebabkan berbagai gangguan serius, mulai dari aplikasi lokal yang tidak bisa terhubung ke jaringan hingga perangkat seperti mouse dan keyboard yang tidak berfungsi di Windows Recovery Environment (WinRE).
Update yang Bikin Windows Rusak
Masalah ini pertama kali diungkap oleh Windows Latest. Microsoft mengonfirmasi bahwa pembaruan tersebut merusak koneksi localhost, yaitu koneksi antara aplikasi lokal dan jaringan internal komputer. Artinya, aplikasi yang dijalankan secara lokal tidak bisa lagi berfungsi normal. Selain itu, muncul laporan tentang gagalnya proses instalasi dan perangkat tambahan yang berhenti bekerja.
Para pengguna diimbau untuk tidak mencoba memperbaiki sendiri masalah ini dengan cara-cara dari internet karena tidak efektif. Microsoft menyarankan untuk menunggu emergency patch yang sedang disiapkan dan akan dikirimkan ke perangkat dalam waktu sekitar dua hari.
Gangguan di Fitur Pemulihan Windows
Masalah lain yang tak kalah serius ditemukan di Windows Recovery Environment (WinRE), fitur bawaan yang digunakan untuk memperbaiki sistem ketika komputer gagal menyala. Setelah update KB5066835, pengguna melaporkan bahwa mouse dan keyboard tidak bisa digunakan di lingkungan pemulihan ini, sehingga mereka tidak dapat menavigasi atau memilih opsi perbaikan apa pun.
Menariknya, perangkat yang masih menggunakan konektor lama tipe PS/2 tidak terpengaruh oleh bug ini. Sementara itu, perangkat USB tetap berfungsi normal di sistem operasi utama, tetapi tidak bisa digunakan saat masuk ke WinRE.
Penyebab dan Dampak yang Lebih Luas
Laporan teknis menunjukkan adanya gangguan pada kernel-mode HTTP server (HTTP.sys). Komponen ini gagal menangani koneksi HTTP/2 yang digunakan oleh aplikasi dan server lokal, menyebabkan berbagai layanan pengembangan web tidak berjalan. Dengan kata lain, update ini membuat Internet Information Services (IIS) dan aplikasi berbasis ASP.NET tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Situasi ini menjadi semakin rumit karena pengguna Windows 10 juga baru saja kehilangan dukungan keamanan resmi, kecuali mereka bergabung dengan program berbayar Extended Security Updates (ESU) untuk memperpanjang dukungan hingga 2026.
Microsoft Janji Segera Perbaiki
Microsoft telah mengakui dua masalah utama yang muncul akibat pembaruan ini: bug pada localhost dan error di Windows Recovery Environment. Perusahaan berjanji akan segera merilis tambalan darurat untuk memperbaiki kedua masalah tersebut dalam beberapa hari ke depan.
Meski begitu, beberapa pakar mengingatkan pengguna agar berhati-hati jika mencoba solusi sementara yang beredar di forum, karena kesalahan kecil dalam mengubah file sistem bisa membuat Windows tidak stabil atau bahkan gagal booting.
Dalam satu minggu, Microsoft menghadapi serangkaian gangguan besar: pembaruan Windows 10 terakhir yang penuh celah keamanan, installer yang bermasalah, dan kini Windows 11 yang gagal menjaga kestabilan sistem. Semua ini memperlihatkan betapa rapuhnya ekosistem Windows saat ini dan menjadi pengingat penting bagi pengguna untuk selalu berhati-hati setiap kali melakukan pembaruan sistem.