Nintendo baru saja mengumumkan target penjualan untuk konsol terbaru mereka, Switch 2, yaitu sebanyak 15 juta unit selama tahun fiskal pertama hingga Maret 2026. Angka ini sedikit lebih rendah dari prediksi analis sebesar 16,8 juta unit. Nintendo tidak memberikan alasan detail, namun kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh ketidakpastian soal tarif impor dari Amerika Serikat. Selain itu, Nintendo memang dikenal sering membuat prediksi yang konservatif.
Meskipun demikian, permintaan terhadap Switch 2 sangat tinggi. Konsol ini langsung ludes di pasaran begitu dibuka untuk pre-order. Bahkan, Nintendo mengumumkan bahwa beberapa pesanan baru mungkin baru akan sampai setelah peluncuran resmi pada 5 Juni 2025. Di Jepang sendiri, pre-order sudah tembus 2,2 juta aplikasi, angka yang jauh melampaui ekspektasi perusahaan.
Namun, Presiden Nintendo, Shuntaro Furakawa, memperingatkan bahwa tarif impor AS adalah hal di luar kendali perusahaan. Jika tarif naik lagi dan membuat harga konsol di Amerika lebih mahal, hal ini bisa menurunkan minat beli. Ia juga mengingatkan bahwa kenaikan harga kebutuhan sehari-hari dan makanan bisa berdampak pada anggaran hiburan konsumen, termasuk untuk membeli game.
Untuk tahun fiskal ini, Nintendo memperkirakan akan menjual 45 juta game Switch 2. Sebagai perbandingan, sejak pertama kali dirilis, Nintendo Switch generasi pertama sudah terjual lebih dari 150 juta unit, dengan 17,79 juta unit terjual dalam 13 bulan pertama. Jadi, meskipun target Switch 2 terlihat konservatif, performanya masih sejalan dengan generasi sebelumnya.
Nintendo saat ini memang sedang membutuhkan tahun penjualan yang bagus, mengingat penjualan konsol mereka turun 30,3 persen dibanding tahun sebelumnya, yang cukup wajar karena sedang bersiap merilis konsol baru.