Ketika berbicara tentang perusahaan yang memimpin revolusi teknologi, Nvidia adalah salah satu nama yang tidak bisa diabaikan. Didirikan oleh Jensen Huang pada tahun 1993, Nvidia telah menjadi pelopor dalam dunia komputasi. Salah satu pencapaian terbesar mereka adalah menciptakan Graphics Processing Unit (GPU) pada tahun 1999, yang mengubah cara dunia memandang grafis dan komputasi.
Dari Gaming ke Generative AI
Awalnya, GPU Nvidia digunakan untuk kebutuhan gaming dan desain 3D. Namun, belakangan ini, GPU mereka menjadi pilihan utama untuk mengerjakan tugas-tugas kompleks seperti pelatihan model kecerdasan buatan (AI) dan aplikasi AI generatif. Sejak peluncuran ChatGPT pada akhir 2022, permintaan akan GPU Nvidia melonjak tajam. Hasilnya? Pertumbuhan pendapatan perusahaan meningkat tiga digit selama enam kuartal terakhir, dan harga saham mereka naik 840% dalam dua tahun terakhir.
Meskipun ada kekhawatiran bahwa AI generatif hanya tren sesaat, Jensen Huang menegaskan bahwa ini hanyalah fase pertama dari revolusi teknologi yang lebih besar. Sama seperti internet yang menjadi kebutuhan pokok, AI juga akan menjadi hal yang esensial dalam kehidupan sehari-hari.
Masa Depan: Physical AI
Dalam pidatonya di CES 2025, Jensen Huang memperkenalkan konsep Physical AI. Jika AI generatif mampu memahami dan menghasilkan media, Physical AI akan membawa kecerdasan buatan ke dunia nyata, memungkinkan robot untuk memahami, menavigasi, dan berinteraksi dengan lingkungan fisik. Salah satu aplikasi terbesarnya adalah kendaraan otonom. Nvidia memiliki solusi untuk semua lapisan teknologi ini:
- GPU Nvidia menyediakan infrastruktur komputasi super untuk melatih model AI.
- Platform Drive mendukung pengembangan perangkat lunak kendaraan otonom.
- Sistem AGX memberikan kekuatan komputasi di dalam kendaraan untuk navigasi.
Huang juga menyebutkan bahwa produk otonom Nvidia bisa mencapai pendapatan sebesar $5 miliar tahun ini, meningkat dari $1,8 miliar pada kuartal terakhir.
Revolusi Robotics
Huang menyebut bahwa “momen ChatGPT” untuk dunia robotika akan segera tiba. Dia memperkenalkan Cosmos, rangkaian model robotik yang telah dilatih sebelumnya dan bisa disesuaikan oleh para pengembang. Platform Isaac milik Nvidia menyediakan alat untuk pengembangan aplikasi robotika, mulai dari lengan manipulasi industri hingga robot humanoid. Dengan teknologi ini, Nvidia berada di posisi ideal untuk memimpin revolusi robotika yang diperkirakan akan menghasilkan pengeluaran hingga $1 triliun pada tahun 2040.
Apakah Saham Nvidia Masih Layak?
Banyak yang beranggapan saham Nvidia mahal, terutama setelah kenaikan besar-besaran dalam dua tahun terakhir. Namun, jika melihat rasio harga terhadap pertumbuhan (PEG), saham Nvidia saat ini sebenarnya lebih murah dibanding dua tahun lalu. Dengan prospek pertumbuhan pendapatan sebesar 38% per tahun dalam tiga tahun ke depan, Nvidia tetap menjadi investasi jangka panjang yang menarik.
Dengan inovasi yang terus bermunculan di bidang AI generatif, Physical AI, dan robotika, Nvidia tidak hanya memimpin tren tetapi juga menciptakan masa depan teknologi. Jadi, jika Anda mencari perusahaan dengan potensi besar untuk mendominasi revolusi teknologi, Nvidia adalah nama yang patut dipertimbangkan.