Palantir Naik Daun, CEO Ikut Trump ke Saudi dan Saham Meroket

Saham Palantir Technologies terus menunjukkan performa luar biasa. Sejak Januari 2025, harga sahamnya naik 71%, bahkan melonjak hampir 500% dibandingkan tahun lalu. Salah satu pemicu utama lonjakan ini adalah kunjungan CEO Palantir, Alex Karp, ke Timur Tengah bersama mantan Presiden AS, Donald Trump.

Dalam kunjungannya ke Arab Saudi, Karp memuji para insinyur Saudi atas semangat kerja keras dan nasionalisme mereka. Ia juga secara terbuka menyindir Eropa yang dianggapnya lambat dalam mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI). “Di Eropa, seolah-olah orang sudah menyerah,” kata Karp dalam forum investasi Saudi-AS pada 13 Mei lalu.

Karp bukan satu-satunya tokoh teknologi yang ikut dalam kunjungan tersebut. Sejumlah nama besar lainnya seperti CEO Nvidia Jensen Huang, CEO OpenAI Sam Altman, CEO Amazon Andy Jassy, hingga CEO Tesla Elon Musk juga hadir. Fokus utama dalam forum tersebut adalah pengembangan teknologi AI, yang kini menjadi prioritas besar di Timur Tengah.

Palantir sendiri memang sangat dikenal di bidang analisis data dan AI. Sekitar 55% pendapatannya berasal dari kontrak dengan pemerintah, terutama Departemen Pertahanan AS. Perusahaan ini juga berhasil mengembangkan platform AI bernama AIP, yang membantu perusahaan dan pemerintah membuat keputusan berdasarkan data.

Meski valuasi saham Palantir cukup tinggi, dijual 563 kali lipat dari laba dan 104 kali dari penjualan, minat investor tetap tinggi. Bahkan mantan Chief Accounting Officer Palantir, Heather Planishek, membeli 10.000 saham senilai lebih dari $1,16 juta saat harga saham mendekati rekor tertingginya. Saat ini, saham Palantir telah naik lebih dari 1.250% sejak IPO tahun 2020.

Analis Dan Ives dari Wedbush memprediksi bahwa nilai pasar Palantir bisa mencapai $1 triliun dalam 2 hingga 3 tahun ke depan. Dengan potensi AI yang masih terus berkembang, banyak pihak percaya masa depan Palantir sangat cerah.