Pelabuhan Inggris dan Mozambik Adopsi 5G Jadi Contoh Revolusi Digital Logistik

Transformasi digital di sektor pelabuhan kian nyata. Hutchison Ports baru saja meresmikan salah satu jaringan 5G pribadi terbesar di Inggris yang mencakup dua pelabuhan penting: Felixstowe dan Harwich. Dengan teknologi ini, pelabuhan kini mampu mengoperasikan truk otonom, derek semi-otomatis, dan berbagai teknologi berbasis IoT dan digital twin.

Jaringan ini dikembangkan oleh Three Group Solutions dan Boldyn Networks, menciptakan konektivitas super cepat dan andal yang dibutuhkan untuk mengendalikan perangkat berat dari jarak jauh. Proyek ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga strategi bisnis masa depan.

Felixstowe, sebagai pelabuhan peti kemas terbesar di Inggris, dan Harwich, sebagai pintu masuk utama ke Eropa, kini makin siap menjawab tantangan efisiensi, keamanan, dan volume logistik yang terus meningkat.

Sementara itu di Afrika, Pelabuhan Beira di Mozambik juga mengikuti jejak yang sama. Dengan dukungan dana pemerintah senilai $290 juta (sekitar Rp. 4,7 triliun) sejak 2023, pelabuhan ini menggandeng Sedna Africa dan Cornelder de Moçambique untuk membangun jaringan mobile pribadi. Beira merupakan pelabuhan penting yang menghubungkan beberapa negara Afrika bagian selatan seperti Zimbabwe, Malawi, dan Zambia.

Pelajaran Bisnis yang Bisa Dipetik:

  1. Investasi pada Infrastruktur Digital adalah Investasi Masa Depan
    Transformasi yang dilakukan Hutchison Ports menunjukkan bahwa digitalisasi bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak untuk mempertahankan daya saing dan efisiensi operasional.
  2. Otomasi Meningkatkan Produktivitas dan Mengurangi Ketergantungan pada Tenaga Kerja Manual
    Dengan mengandalkan kendaraan otonom dan derek pintar, pelabuhan dapat beroperasi 24 jam penuh tanpa terhambat kendala sumber daya manusia.
  3. Kolaborasi Antar Perusahaan dan Pemerintah adalah Kunci Sukses
    Keberhasilan di Felixstowe, Harwich, maupun Beira menunjukkan bahwa sinergi antara perusahaan teknologi, operator pelabuhan, dan dukungan kebijakan pemerintah sangat penting untuk mempercepat adopsi teknologi baru.
  4. Kecepatan Akses Data adalah Nilai Tambah Strategis
    Dalam dunia logistik, keterlambatan sekecil apa pun bisa berarti kerugian besar. 5G menawarkan latensi rendah yang memungkinkan keputusan berbasis data dilakukan secara real-time.
  5. Pasar Berkembang Siap Menjadi Pemain Global
    Kasus Beira membuktikan bahwa pelabuhan di negara berkembang pun mampu bersaing secara global bila memiliki visi dan dukungan transformasi digital yang kuat.

Dengan semakin banyak pelabuhan mengadopsi 5G, jelas bahwa masa depan logistik ada pada kecepatan, kecerdasan sistem, dan efisiensi digital.