Pelajaran Bisnis Dari Samsung Galaxy Z Fold 7 Yang Tidak dukung S Pen

Samsung baru saja merilis Galaxy Z Fold 7 dalam ajang Galaxy Unpacked, bersama Galaxy Z Flip 7 dan Z Flip 7 FE. Di antara ketiganya, Fold 7 menjadi sorotan utama karena tampil sebagai ponsel lipat paling tipis, ringan, dan stylish yang pernah dibuat Samsung — hanya setebal 4,2 mm saat dibuka dan 8,9 mm saat dilipat. Ini menjadikannya sekelas dengan Galaxy S25 Ultra dalam hal dimensi, namun dengan layar 8 inci yang dapat dilipat.

Tapi di balik pencapaian desain ini, ada satu fitur ikonik yang dihilangkan: dukungan untuk S Pen. Menurut Blake Geiser, SVP Smartphone Product Management Samsung North America, keputusan itu bukan tanpa pertimbangan. “Kami ingin membuat ponsel lipat setipis ponsel biasa tanpa kompromi performa. Untuk itu, kami harus mengorbankan lapisan digitizer demi memperkuat area layar dan menjaga daya tahan,” jelasnya.

Tiga tahun sebelumnya, Samsung memperkenalkan dukungan S Pen pada Galaxy Z Fold 4. Namun, dalam pengembangan Fold 7, mereka mendengar permintaan pasar: pengguna lebih menginginkan ponsel yang ramping, layar lebih luas, dan baterai tahan lama, bukan sekadar stylus.

Dari sisi desain, Samsung merevolusi struktur lipatnya. Mereka mengembangkan engsel teardrop, serta menggunakan lapisan titanium ultra-tipis dan karbon fiber di bagian lipatan. Hasilnya? Lipatan pada layar nyaris tak terlihat dan tidak terasa saat disentuh.

Pelajaran Bisnis dari Samsung: Dengarkan Pasar, Jangan Takut Berubah

Keputusan Samsung menghilangkan fitur S Pen pada Fold 7 bisa dilihat sebagai pelajaran penting dalam strategi bisnis. Berikut beberapa poin pembelajaran yang bisa diambil:

  1. Mendengarkan Pelanggan Adalah Prioritas
    • Meski S Pen adalah ciri khas Samsung, perusahaan memilih mendengar feedback mayoritas pengguna yang lebih menginginkan ponsel tipis dan praktis. Ini menunjukkan pentingnya fleksibilitas dalam inovasi.
  2. Keputusan Sulit Bisa Menghasilkan Produk Lebih Baik
    • Mengorbankan fitur populer demi peningkatan desain dan durabilitas menunjukkan bahwa kadang sebuah keputusan tidak bisa menyenangkan semua pihak — namun tetap bisa menghasilkan produk unggulan.
  3. Fokus pada Keunggulan Inti
    • Alih-alih mempertahankan semua fitur, Samsung memilih fokus pada diferensiasi utama Fold 7: desain ramping, layar lega, dan pengalaman lipat yang lebih halus.
  4. Berani Memimpin Pasar, Bukan Hanya Ikuti Tren
    • Ketika banyak kompetitor mengejar stylus dan layar besar, Samsung memilih jalur berbeda demi menciptakan produk yang lebih baik secara keseluruhan.

Bagi pelaku bisnis atau startup, keputusan Samsung ini bisa menjadi inspirasi: berinovasi bukan hanya soal menambah fitur, tapi kadang soal menyederhanakan, memilih, dan berani mengambil risiko demi kepuasan pengguna.

Galaxy Z Fold 7 mungkin bukan ponsel sempurna untuk semua orang — terutama pengguna setia S Pen. Tapi bagi mereka yang mencari ponsel lipat ultra tipis dengan desain mewah dan durabilitas tinggi, ini adalah salah satu pencapaian teknik terbaik Samsung.