Pendapatan Generative AI Diprediksi Melonjak 600% pada 2028

Pendapatan dari teknologi kecerdasan buatan generatif (generative AI) diprediksi akan mengalami lonjakan luar biasa dalam beberapa tahun ke depan. Morgan Stanley memperkirakan bahwa pada tahun 2028, total pendapatan dari sektor ini—terutama dari perusahaan perangkat lunak dan internet, akan meningkat lebih dari 600%, mendekati angka $1,1 triliun (sekitar Rp. 18.000 triliun).

Jika Anda berpikir Palantir adalah pemain utama di industri ini, mungkin Anda akan terkejut. Dua nama yang layak mendapat perhatian saat ini adalah AppLovin dan CoreWeave, yang dinilai memiliki posisi kuat untuk memanfaatkan pertumbuhan besar tersebut.

AppLovin: Unggul dengan Teknologi AI untuk Iklan Digital

AppLovin adalah perusahaan teknologi periklanan (adtech) yang awalnya fokus pada iklan untuk game mobile. Kini, perusahaan ini memperluas pasarnya ke dunia e-commerce dengan produk iklan terbaru.

Yang membuat AppLovin menonjol adalah kekuatan AI-nya. Mereka memiliki mesin rekomendasi canggih bernama Axon, yang disebut sebagai salah satu yang terbaik oleh Morgan Stanley. Mesin ini memanfaatkan machine learning untuk menargetkan iklan secara lebih akurat. Selain itu, agensi kreatif internal mereka, SparkLabs, menggunakan teknologi generative AI untuk membuat konten iklan yang dipersonalisasi.

Laporan keuangan kuartal pertama 2025 menunjukkan performa luar biasa: pendapatan naik 40% menjadi $1,4 miliar, dan laba bersih melonjak 149% menjadi $1,67 per saham. Bahkan, untuk kuartal berikutnya, manajemen memproyeksikan pertumbuhan penjualan iklan hingga 69%.

Sebagai langkah strategis, AppLovin juga telah menjual portofolio game mobile-nya seharga $800 juta. Langkah ini diambil untuk fokus pada bisnis utama mereka: periklanan berbasis AI, terutama di ranah e-commerce.

Analis memperkirakan laba AppLovin akan tumbuh sebesar 43% per tahun hingga 2026, menjadikannya pilihan menarik bagi investor yang siap menanggung sedikit risiko.

CoreWeave: Infrastruktur Cloud AI yang Melejit

Sementara itu, CoreWeave, penyedia layanan infrastruktur cloud berbasis AI, mencatat pertumbuhan penjualan luar biasa sebesar 420% hanya di kuartal pertama 2025. Perusahaan ini menjadi tulang punggung bagi banyak layanan AI generatif dengan menyediakan kekuatan komputasi yang dibutuhkan.

Dengan melonjaknya permintaan akan layanan cloud dan AI, CoreWeave menjadi salah satu pemain penting dalam ekosistem teknologi masa depan. Perusahaan ini belum sepopuler pemain besar lainnya, namun pertumbuhan cepat dan spesialisasi mereka di bidang AI membuat CoreWeave menjadi saham potensial untuk dilirik sejak dini.

Kesimpulan: Generative AI bukan sekadar tren sementara—ini adalah gelombang teknologi besar berikutnya. Dengan proyeksi pertumbuhan lebih dari 600% hingga 2028, investor bijak perlu mulai melirik pemain-pemain kuat seperti AppLovin dan CoreWeave. Dua perusahaan ini menunjukkan kinerja impresif dan inovasi nyata yang bisa membuka peluang keuntungan besar dalam beberapa tahun mendatang.