Dunia Android kembali diguncang kabar mengejutkan. Kevin Barry, pendiri sekaligus pengembang tunggal Nova Launcher, resmi meninggalkan perusahaan induk Branch Metrics. Keputusan ini membuat masa depan salah satu launcher paling populer di Android berada di ujung tanduk.
Sejak tahun lalu, hampir semua staf yang terlibat dalam pengembangan Nova Launcher terkena gelombang PHK. Barry yang semula bertahan kini diminta menghentikan pekerjaannya, termasuk upaya membuka kode sumber aplikasi tersebut. Akibatnya, situs resmi Nova Launcher kini tak bisa diakses dan hanya menampilkan error 404. Meski begitu, aplikasi masih tersedia di Google Play.
Branch Metrics mengakuisisi Nova pada 2022. Saat itu, CEO Alex Austin menegaskan bahwa jika Barry keluar, kode Nova Launcher akan dibuka untuk komunitas. Namun, Austin sendiri sudah meninggalkan Branch pada 2023. Kini, dengan kepergian Barry, janji itu belum jelas nasibnya.
Cliff Wade, mantan tim hubungan pelanggan Nova yang ikut terkena PHK pada 2024, mengaku pesimis. Menurutnya, kepemimpinan baru di Branch tidak lagi menaruh perhatian pada Nova. “Bagi mereka, Nova hanyalah aplikasi yang dimiliki tanpa rasa peduli,” ujarnya. Wade menambahkan bahwa Branch kemungkinan tidak akan membuka kode Nova kecuali ada tekanan besar dari komunitas.
Faktanya, pengguna Nova Launcher sudah mulai bergerak. Sebuah petisi online muncul di change.org untuk mendesak agar aplikasi ini benar-benar dijadikan open-source. Wade menyebut langkah itu sebagai awal yang baik, meski belum tentu cukup kuat untuk menggoyahkan perusahaan.
Opini pribadi, langkah Branch yang terkesan menelantarkan Nova Launcher jelas mengecewakan. Aplikasi ini bukan sekadar launcher biasa, tetapi bagian dari sejarah Android yang memberi pengguna kebebasan kustomisasi. Jika Branch tetap diam, komunitaslah yang harus bersuara lantang agar janji membuka kode benar-benar ditepati.