Perplexity baru saja meluncurkan fitur baru bernama Deep Research, sebuah alat riset berbasis AI yang dirancang untuk memberikan jawaban lebih mendalam dengan sumber yang jelas. Ini adalah langkah terbaru dalam persaingan teknologi AI, setelah Google dan OpenAI sebelumnya meluncurkan fitur serupa dengan nama yang sama.
Apa Itu Deep Research?
Deep Research dari Perplexity bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih akurat dan komprehensif dibandingkan chatbot AI biasa. Fitur ini sangat cocok untuk keperluan profesional, seperti analisis keuangan, riset pemasaran, hingga penelitian produk. Perplexity mengklaim bahwa teknologi ini bekerja seperti manusia dalam meneliti suatu topik—AI akan mencari, membaca, dan menganalisis informasi sebelum menghasilkan laporan.
Mudah Digunakan dan Bisa Diekspor ke PDF
Saat ini, Deep Research tersedia di web dan akan segera hadir di aplikasi Mac, iOS, dan Android. Cara menggunakannya sangat mudah—cukup pilih “Deep Research” dari menu drop-down saat memasukkan pertanyaan di Perplexity. AI kemudian akan menyusun laporan rinci yang bisa diekspor sebagai PDF atau dibagikan melalui Perplexity Page.
Lebih Cepat dan Gratis!
Salah satu keunggulan Deep Research dari Perplexity dibanding pesaingnya adalah kecepatannya. Alat ini bisa menyelesaikan riset dalam waktu kurang dari tiga menit, sedangkan OpenAI Deep Research bisa memakan waktu antara 5 hingga 30 menit.
Selain itu, Perplexity menawarkan akses gratis, meskipun ada batas jumlah pertanyaan per hari bagi pengguna non-subscribers. Jika ingin akses tanpa batas, pengguna bisa berlangganan. Sementara itu, OpenAI Deep Research hanya tersedia untuk pengguna Pro dengan biaya Rp. 3,2 Juta per bulan—cukup mahal bagi kebanyakan orang.
Bagaimana Perbandingannya dengan OpenAI dan Google?
Masing-masing platform memiliki keunggulan tersendiri:
- Perplexity AI: Unggul dalam kecepatan dan aksesibilitas, cocok untuk pengguna kasual.
- OpenAI ChatGPT: Lebih mendalam dalam analisis, lebih cocok untuk kebutuhan bisnis atau penelitian serius.
- Google Gemini: Terintegrasi dengan baik ke dalam ekosistem produktivitas yang sudah ada.
Meskipun teknologi ini terdengar menjanjikan, ada tantangan yang perlu diperhatikan. AI masih memiliki keterbatasan dalam kreativitas dan cenderung mengandalkan sumber informasi yang mudah diakses. Beberapa pakar juga mengingatkan bahwa mengandalkan AI untuk semua riset bisa mengurangi peluang manusia untuk menemukan ide-ide terbaik mereka sendiri.
Opsi Riset Berbasis AI
Dengan peluncuran Deep Research, Perplexity memberikan opsi riset berbasis AI yang lebih cepat dan lebih mudah diakses dibanding pesaingnya. Untuk pengguna yang butuh informasi akurat dengan sumber yang jelas, ini bisa menjadi pilihan yang menarik—terutama karena ada akses gratis! Apakah ini akan mengubah cara kita melakukan riset? Waktu yang akan menjawab!