DeepSeek, chatbot AI dari China, bikin heboh Silicon Valley dan Wall Street minggu ini. Gara-garanya, AI ini diklaim dikembangkan dengan biaya jauh lebih murah dibandingkan pesaingnya di AS. Tapi, benarkah begitu?
Rahasia di Balik Kejutan DeepSeek
Ternyata, DeepSeek punya keunggulan tersembunyi: akses ke ribuan chip AI dari Nvidia. Perusahaan induknya, High-Flyer, sempat membeli 10.000 GPU A100 dari Nvidia sebelum AS melarang ekspor chip ini ke China pada 2022. Saat permintaan chip AI meroket setelah kemunculan ChatGPT, DeepSeek sudah punya stok untuk mengembangkan teknologinya sendiri.
DeepSeek mengklaim hanya menghabiskan sekitar $5,6 juta (sekitar Rp87 miliar) buat melatih model AI mereka, pakai 2.000 chip Nvidia H800 yang lebih lawas. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan OpenAI yang harus mengeluarkan lebih dari $100 juta buat melatih GPT-4. Tapi banyak yang meragukan klaim DeepSeek, termasuk bos OpenAI, Sam Altman.
Panik di Pasar Saham dan Reaksi AS
Gegara gebrakan DeepSeek, pasar saham AS bergejolak. Nilai pasar Nvidia turun drastis hingga $589 miliar, sementara saham teknologi lain juga ikut anjlok. Presiden Donald Trump sampai turun tangan, menyerukan industri AI AS untuk lebih serius bersaing.
Pemerintah AS juga mulai menyelidiki apakah DeepSeek mendapat chip Nvidia terbaru lewat jalur belakang. CEO Nvidia, Jensen Huang, bahkan sampai bertemu Trump untuk membahas masalah ini. Nvidia sendiri menyebut DeepSeek sebagai pencapaian AI yang luar biasa, tapi menegaskan mereka tetap patuh pada aturan ekspor.
Apakah DeepSeek Benar-Benar Lebih Murah?
Meskipun DeepSeek mengklaim biaya pengembangannya sangat murah, beberapa analis memperkirakan mereka sebenarnya telah menghabiskan lebih dari $500 juta untuk chip dan hampir $1,3 miliar untuk keseluruhan proyek. Jadi, angka $5,6 juta yang diklaim bisa jadi cuma trik pemasaran.
Yang jelas, DeepSeek kini jadi pemain besar di dunia AI. Mereka punya teknologi yang setara dengan para raksasa AS, tapi dengan strategi harga lebih murah. Ini bisa jadi ancaman serius buat dominasi perusahaan AI Amerika di pasar global.
DeepSeek: Hasil Inovasi atau Dukungan Pemerintah?
DeepSeek didirikan pada 2023 sebagai bagian dari High-Flyer, perusahaan investasi yang mulai beralih ke penelitian AI. Meski kini mulai mendapat perhatian pemerintah China, banyak ahli menilai kesuksesan DeepSeek lebih karena inovasi timnya daripada bantuan negara. Mirip seperti Alibaba dan Huawei, perusahaan China yang sukses lewat kerja keras sendiri.
Namun, China memang punya kebijakan ambisius dalam AI. Sejak 2017, Beijing menargetkan jadi pemimpin global di bidang AI pada 2030 dengan banyak investasi di penelitian dan pengembangan. Dukungan ini menciptakan lingkungan yang memungkinkan perusahaan seperti DeepSeek tumbuh cepat.
DeepSeek memang sukses bikin heboh dunia AI dengan klaim biaya murahnya, meski masih banyak yang meragukan angka sebenarnya. Yang jelas, persaingan AI antara China dan AS makin panas, dan DeepSeek membuktikan kalau China bisa menghasilkan inovasi besar di dunia teknologi. Jadi, apakah DeepSeek akan terus mendominasi atau hanya hype sesaat? Kita lihat saja ke depannya!