Sekarang, AI Generatif (GenAI) jadi topik panas di dunia bisnis. Awalnya, banyak perusahaan coba-coba teknologi ini sekadar ikut tren. Tapi sekarang, mereka mulai lebih realistis dan pengen tahu gimana caranya GenAI bisa beneran kasih manfaat nyata buat bisnis mereka.
Dari Cepat ke Skalabilitas
GenAI berkembang pesat, tapi perusahaan punya ritme sendiri dalam mengadopsinya. Banyak bisnis udah nyobain berbagai eksperimen, tapi nggak semuanya bisa langsung diterapkan secara luas. Survei terbaru bilang, lebih dari 60% perusahaan baru bisa mengembangkan kurang dari 30% eksperimen mereka dalam 3-6 bulan ke depan. Kenapa masih lambat? Salah satu alasannya, banyak eksekutif yang belum paham sepenuhnya cara kerja dan manfaat GenAI. Padahal, mereka yang harus bikin keputusan besar soal strategi AI ini. Selain itu, perkembangan teknologi AI juga lebih cepat daripada kemampuan perusahaan besar buat beradaptasi. Solusinya? Pahami dulu tujuan utama pakai GenAI—apakah buat efisiensi, inovasi, atau pertumbuhan bisnis? Dengan tahu apa yang mau dicapai, perusahaan bisa lebih fokus dalam memilih eksperimen mana yang layak dikembangkan.
Faktor Manusia dalam AI
Bukan cuma soal teknologinya, keberhasilan GenAI juga tergantung pada kesiapan manusia yang menggunakannya. Biasanya, di dalam perusahaan ada dua tipe orang:
- “Fearers” – Takut AI bakal menggantikan pekerjaan mereka.
- “Reverers” – Terlalu antusias dengan AI, tapi belum tentu menggunakannya dengan cara yang tepat atau aman.
Solusinya? Perusahaan harus memberi akses ke lebih banyak karyawan supaya mereka bisa coba dan memahami batasan serta manfaat GenAI. Saat ini, kurang dari 40% pekerja punya akses ke GenAI, dan dari yang punya akses, kurang dari 60% yang memakainya secara rutin. Padahal, inovasi sering datang dari eksplorasi langsung, bukan sekadar rapat eksekutif. Kalau perusahaan lebih terbuka dalam memberikan kesempatan kepada karyawan untuk bereksperimen dengan GenAI, bisa jadi malah muncul ide-ide inovatif yang nggak terpikirkan sebelumnya.
Risiko? Ada, Tapi Bisa Dikelola
Banyak perusahaan masih ragu menerapkan GenAI dalam skala besar karena khawatir soal regulasi dan risiko. Tapi faktanya, menghindari AI bukan pilihan kalau mau tetap kompetitif. Daripada bertanya “Pakai AI atau nggak?”, lebih baik pikirkan “Gimana cara pakai AI dengan aman?”. Perusahaan butuh strategi yang jelas soal privasi data, regulasi, dan tata kelola AI supaya bisa memanfaatkan teknologi ini tanpa risiko berlebihan.
Apa Nilai Nyata dari AI Generatif?
Pendekatan perusahaan terhadap GenAI makin matang. Meskipun eksperimen masih terbatas—64% perusahaan punya kurang dari 20 eksperimen—mereka kini lebih fokus ke dampak bisnis nyata, bukan sekadar coba-coba. Jadi, meskipun perkembangannya nggak secepat yang dibayangkan, bukan berarti GenAI kehilangan daya tariknya. Justru, dengan pendekatan yang lebih strategis, perusahaan bisa memastikan bahwa investasi mereka benar-benar menghasilkan sesuatu yang bernilai.
Peluang Kerja: Skill Baru, Karier Baru
Banyak orang takut AI bakal “ngambil kerjaan manusia”, tapi kenyataannya AI lebih berperan sebagai alat bantu buat meningkatkan produktivitas. Bahkan, muncul banyak pekerjaan baru yang berkaitan dengan AI, seperti:
- AI Trainer & Prompt Engineer – Mengajarkan AI cara bekerja lebih efektif.
- AI Ethics Specialist – Memastikan AI digunakan secara etis dan aman.
- Data Analyst & AI Strategist – Menganalisis data dan merancang strategi AI dalam bisnis.
- AI Product Manager – Mengembangkan produk berbasis AI sesuai kebutuhan pasar.
- Creative Technologist – Menggunakan AI untuk seni, desain, dan media kreatif.
Bahkan di bidang tradisional seperti marketing, HR, dan customer service, skill AI bakal jadi nilai tambah. Orang yang bisa memanfaatkan AI dengan baik akan lebih unggul di pasar kerja.
Investasi di AI: Masa Depan yang Cerah
GenAI bukan cuma tren sesaat—ini teknologi yang bakal mengubah banyak industri. Makanya, investor mulai melirik berbagai peluang di bidang ini:
- Startup AI – Perusahaan rintisan berbasis AI berkembang pesat, terutama di bidang kesehatan, keuangan, dan edukasi.
- Infrastruktur AI – Investasi di cloud computing, data centers, dan chip AI semakin naik.
- AI-as-a-Service (AIaaS) – Bisnis yang menawarkan layanan AI berbasis cloud punya potensi besar.
- Pengembangan Model AI – Perusahaan yang bikin model AI khusus untuk industri tertentu jadi incaran investor.
Menurut laporan terbaru, investasi di AI global diprediksi terus naik hingga triliunan dolar dalam beberapa tahun ke depan. Jadi, buat yang tertarik di dunia teknologi, ini saat yang tepat buat mulai belajar dan berinvestasi!
Siap Hadapi Masa Depan AI?
AI Generatif udah bukan sekadar konsep futuristik, tapi sesuatu yang bisa dipakai sekarang. Baik buat pekerja, pebisnis, maupun investor, sekarang adalah waktu yang tepat buat beradaptasi dan memanfaatkan peluang yang ada. Kuncinya? Jangan takut sama AI—pelajari, gunakan, dan jadilah bagian dari revolusi teknologi ini.