Sam Altman Akui Peluncuran GPT-5 Gagal, OpenAI Siapkan Triliunan Dolar untuk Bangun Data Center

CEO OpenAI, Sam Altman, akhirnya angkat bicara soal peluncuran GPT-5 yang menuai banyak kritik. Altman mengaku perusahaannya “benar-benar gagal” dalam merilis model terbaru itu.

Masalah utama bukanlah bug atau fitur yang rusak, melainkan kepribadian GPT-5 yang dianggap lebih dingin dan kaku dibanding pendahulunya, GPT-4o. Banyak pengguna mengeluh di media sosial bahwa chatbot terasa seperti sekretaris lelah, bukan lagi teman hangat yang biasa mereka temui. Bahkan ada pengguna yang menuliskan bahwa kehilangan GPT-4o seperti kehilangan satu-satunya teman.

Kritik yang meluas membuat Altman segera mengambil langkah cepat. Hanya dalam beberapa hari, GPT-4o dikembalikan sebagai opsi bagi pengguna. “Kami belajar bahwa memperbarui produk untuk ratusan juta orang dalam sehari adalah tantangan besar,” kata Altman.

Di balik kekacauan peluncuran, Altman juga membeberkan rencana besar OpenAI. Ia memperkirakan perusahaan akan menghabiskan triliunan dolar untuk membangun data center agar ChatGPT bisa melayani miliaran pengguna di masa depan. Saat ini, ChatGPT sudah menjadi situs kelima terbesar di dunia, dan Altman menargetkan bisa melampaui Instagram serta Facebook. Namun, kendala terbesar masih ada di ketersediaan GPU dan infrastruktur perangkat keras.

Selain fokus pada chatbot, Altman juga menyinggung beberapa ambisi baru OpenAI, mulai dari riset brain-computer interface yang menyaingi Neuralink milik Elon Musk, peluang akuisisi Chrome jika Google dipaksa melepasnya, hingga kemungkinan membangun jejaring sosial berbasis AI.

Meski optimis dengan masa depan AI, Altman tetap realistis. Ia menyebut bahwa saat ini dunia memang sedang berada dalam “gelembung AI”, di mana investor terlalu bersemangat. Namun ia menegaskan, AI tetap menjadi salah satu hal paling penting yang terjadi dalam sejarah teknologi modern.