Samsung resmi membawa browser andalannya, Samsung Internet, ke perangkat PC. Versi beta dari aplikasi ini kini tersedia untuk pengguna di Amerika Serikat dan Korea Selatan yang bergabung dalam program uji coba.
Sinkronisasi Antar Perangkat
Melalui akun Samsung, pengguna bisa menyinkronkan riwayat penelusuran, bookmark, dan kata sandi antara PC, ponsel, serta tablet. Fitur ini memudahkan pengguna yang sering berpindah perangkat tanpa kehilangan data penelusuran mereka. Selain itu, Samsung Internet mendukung fitur “smart anti-tracking” yang dapat memblokir pelacak pihak ketiga dan pop-up mengganggu.
Fitur AI untuk Membantu Penelusuran
Salah satu daya tarik utama browser Samsung adalah fitur “browsing assist” berbasis kecerdasan buatan. Fitur ini mampu meringkas halaman web dan menerjemahkan teks secara otomatis, membantu pengguna mendapatkan informasi lebih cepat tanpa perlu membuka banyak tab.
Samsung menyebut peluncuran browser desktop ini sebagai langkah menuju “platform AI terintegrasi,” bukan sekadar peramban biasa yang menunggu input pengguna. Perusahaan berambisi menghadirkan pengalaman penelusuran yang lebih cerdas dan adaptif terhadap kebutuhan penggunanya.
Persaingan Browser AI Semakin Ketat
Langkah Samsung ini datang di tengah tren meningkatnya browser berbasis AI. Beberapa pesaing seperti ChatGPT Atlas dari OpenAI, Edge Copilot Mode milik Microsoft, Opera Neon, dan Comet dari Perplexity sudah lebih dulu meramaikan pasar. Dengan menghadirkan Samsung Internet di Windows, Samsung berupaya memperkuat posisinya di ranah browser modern yang memadukan teknologi AI dan privasi pengguna.
Browser Samsung Internet versi beta saat ini dapat diunduh untuk Windows 10 (versi 1809 ke atas) dan Windows 11 melalui laman resmi program beta Samsung.
