Perusahaan neuroteknologi Synchron baru saja mengumumkan kemitraan dengan Nvidia untuk mengembangkan kecerdasan buatan (AI) yang lebih canggih bagi antarmuka otak-ke-komputer (BCI) mereka. Teknologi ini bertujuan membantu penyandang disabilitas fisik berat agar bisa berinteraksi lebih alami dengan lingkungan sekitar mereka.
Dalam konferensi Nvidia GTC di San Jose, California, Synchron memperlihatkan demo bagaimana sistem mereka bekerja. Salah satu peserta uji coba, Rodney Gorham dari Melbourne, Australia, yang mengalami kelumpuhan akibat ALS, berhasil mengontrol berbagai perangkat di rumahnya hanya dengan pikirannya. Dengan bantuan Apple Vision Pro, ia bisa menyalakan musik, mengatur pencahayaan, menyalakan kipas, memberi makan hewan peliharaan, hingga mengaktifkan robot pembersih lantai.
BCI bekerja dengan mendekode aktivitas otak dan menerjemahkannya ke dalam perintah digital. Untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi, Synchron menggunakan Nvidia Holoscan, platform pemrosesan sensor AI. Ini memungkinkan respons yang lebih cepat dan kontrol yang lebih presisi.
Synchron ingin membawa teknologi ini ke level berikutnya dengan mengembangkan apa yang mereka sebut “cognitive AI.” Dengan mengumpulkan data dari banyak pengguna, mereka berharap bisa melatih model AI yang lebih cerdas dan responsif. Ini akan memungkinkan pengguna untuk melakukan lebih banyak tugas tanpa perlu pelatihan panjang.
Salah satu keunggulan utama Synchron dibanding kompetitornya, seperti Neuralink milik Elon Musk, adalah metode implantasi yang lebih sederhana. Alih-alih operasi otak, perangkat Synchron ditanam melalui pembuluh darah di leher, mirip dengan prosedur pemasangan stent jantung. Ini membuat teknologi mereka lebih mudah diakses dan berpotensi digunakan lebih luas.
Meski masih dalam tahap pengembangan, inovasi ini membawa harapan besar bagi penyandang disabilitas. Dengan AI yang terus berkembang, bukan tidak mungkin di masa depan, orang-orang dengan keterbatasan fisik bisa mengontrol dunia mereka hanya dengan pikiran.