Tesla Uji Robotaxi di Arizona, Andalkan Teknologi Kamera Tanpa LIDAR

Tesla diam-diam mulai memperluas layanan robotaxi-nya ke Arizona. Perusahaan milik Elon Musk ini telah mengajukan izin untuk menguji dan mengoperasikan kendaraan otonom di wilayah Metro Phoenix, seperti dikonfirmasi oleh Departemen Transportasi Arizona (ADOT) kepada TechCrunch.

Tesla menghubungi Divisi Kendaraan Bermotor Arizona (MVD) pada 26 Juni 2025 untuk memulai proses sertifikasi. Menurut juru bicara MVD, perusahaan tertarik membawa layanan robotaxi-nya ke wilayah Metro Phoenix setelah sebelumnya meluncurkan layanan terbatas di South Austin bulan lalu.

Permohonan Tesla mencakup pengujian dan pengoperasian kendaraan otonom baik dengan pengemudi cadanganmaupun tanpa pengemudi sama sekali. Keputusan resmi dari MVD diperkirakan akan keluar akhir bulan ini. Informasi ini pertama kali disampaikan oleh influencer Tesla, Sawyer Merritt.

Teknologi Tesla Robotaxi: Tanpa LIDAR, Fokus pada Kamera dan AI

Berbeda dengan perusahaan lain seperti Waymo, yang menggunakan teknologi LIDAR (Light Detection and Ranging), Tesla mengandalkan sistem yang disebut Tesla Vision. Sistem ini berbasis pada rangkaian kamera beresolusi tinggisensor ultrasonik, dan AI berbasis jaringan saraf untuk memproses gambar dan memahami lingkungan sekitar kendaraan.

Pendekatan Tesla cukup kontroversial di kalangan pakar otomotif karena mereka menolak menggunakan LIDAR, yang dianggap lebih akurat dalam mendeteksi objek 3D dan jarak. Namun Elon Musk percaya bahwa kecerdasan buatan berbasis visi kamera akan menjadi masa depan kendaraan otonom, mirip dengan cara manusia mengemudi dengan mata.

Tesla Vision bekerja dengan memproses jutaan frame gambar secara real-time melalui superkomputer internal mereka, yang juga dilatih dengan miliaran kilometer data berkendara yang dikumpulkan dari pengguna Tesla di seluruh dunia.

Ekspansi Bertahap, Tapi Penuh Tantangan Regulasi

Langkah Tesla di Arizona dipimpin oleh Casey Blaine, penasihat hukum senior perusahaan. Ia telah mengadakan pertemuan virtual dengan otoritas transportasi dan perdagangan Arizona serta berupaya menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah dan aparat di wilayah Maricopa County sebagai persiapan peluncuran.

Meski masih tahap awal, ekspansi ini menunjukkan ambisi besar Tesla dalam membangun jaringan robotaxi global. Elon Musk menyatakan lewat media sosial X bahwa layanan robotaxi Tesla akan segera diperluas ke wilayah kota Austin, sambil menunggu persetujuan regulasi untuk memulai layanan serupa di Bay Area dalam waktu dekat.

Namun tantangan terbesar Tesla justru datang dari regulasi. Di California, perusahaan yang ingin mengoperasikan robotaxi harus mengajukan izin bertahap dari DMV dan Komisi Utilitas Publik. Tesla memang sudah memiliki izin uji coba kendaraan otonom dengan pengemudi sejak 2014, namun hingga kini belum mengajukan izin untuk kendaraan tanpa pengemudi.

Sebaliknya, proses di Arizona relatif lebih sederhana. Perusahaan cukup melalui proses sertifikasi mandiri untuk uji coba kendaraan, baik dengan maupun tanpa pengemudi. Namun, untuk benar-benar bisa menarik bayaran dari penumpang, Tesla tetap harus mengantongi izin Transportation Network Company (TNC), izin resmi untuk layanan ride-hailing seperti Uber atau Waymo.

Waymo Masih Terdepan

Sementara itu, Waymo, anak perusahaan Google/Alphabet telah lebih dulu menjalankan layanan robotaxi tanpa pengemudi di wilayah Metro Phoenix seluas lebih dari 300 mil persegi. Termasuk wilayah downtown Phoenix, Tempe, Scottsdale, Chandler, dan bahkan perjalanan ke Bandara Sky Harbor. Waymo menggunakan LIDAR, radar, kamera, dan AI untuk mendukung teknologi kendaraannya.

Waymo juga sudah mendapatkan semua izin yang dibutuhkan di Arizona dan California, serta bekerja sama dengan Uber untuk layanan robotaxi di Austin dan Atlanta. Jika Tesla berhasil melalui proses regulasi dan teknis, perusahaan ini bisa menjadi pesaing serius bagi dominasi Waymo dalam industri kendaraan otonom.