Trump Ancam Tutup TikTok di AS, Padahal Sebelumnya Janji Mau Selamatkan

TikTok, aplikasi video pendek yang sangat populer, terancam diblokir total di Amerika Serikat. Ancaman ini datang langsung dari pemerintahan Donald Trump, meski sebelumnya Trump pernah berjanji akan “menyelamatkan” TikTok.

Sebelum menjabat lagi sebagai Presiden, Trump sempat bilang hanya dia yang bisa membuat kesepakatan untuk menyelamatkan TikTok dari ancaman pelarangan. Namun sekarang, arah ceritanya berubah total.

Pemerintahannya menunjuk Wakil Presiden JD Vance untuk memimpin negosiasi penjualan TikTok dari ByteDance, perusahaan asal China yang memilikinya, ke pembeli di Amerika. Tapi sampai sekarang, belum ada kesepakatan yang disetujui oleh pihak China.

Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengatakan bahwa jika China tidak mau menyetujui versi terbaru dari kesepakatan tersebut—yang mengharuskan TikTok dibuat versi khusus AS dengan kontrol penuh oleh pihak Amerika—maka TikTok akan segera ditutup di AS.

“Kalau China nggak setuju, TikTok bakal gelap (mati) di AS,” kata Lutnick dalam wawancara di CNBC.

Masalahnya di Mana?

Inti dari konflik ini adalah soal algoritma TikTok—yaitu teknologi canggih yang bikin konten di TikTok terasa sangat pas dan menarik buat tiap pengguna. Pihak AS ingin agar teknologi ini sepenuhnya dimiliki dan dikontrol oleh Amerika. Sementara ByteDance menolak memberikan algoritma itu, karena dianggap sebagai rahasia dagang utama mereka.

ByteDance sendiri pernah bilang bahwa mereka bisa memenuhi aturan keamanan nasional AS tanpa perlu menjual TikTok. Misalnya dengan cara membuat pengendalian lokal di AS. Tapi pemerintahan Trump tetap ngotot: tanpa jualan, TikTok akan dilarang.

Bargaining TikTok dan Perang Dagang

Banyak analis menilai China sedang menjadikan TikTok sebagai alat tawar-menawar dalam perang dagang melawan AS. Apalagi saat ini kedua negara sedang dalam masa “gencatan senjata” tarif selama 90 hari yang akan berakhir Agustus nanti. Jika kesepakatan soal TikTok tidak juga tercapai sebelum pertengahan September, aplikasinya bisa benar-benar diblokir.

Sementara itu, banyak kreator dan bisnis di AS yang menggantungkan hidup dari TikTok merasa cemas. Apakah Trump benar-benar akan berhasil menyelamatkan TikTok seperti janjinya, atau malah mematikan aplikasi tersebut?

“Kalau China setuju, deal ini akan jalan. Tapi kalau nggak, TikTok bakal tutup. Keputusan final sebentar lagi,” ujar Lutnick.