Presiden Donald Trump baru saja menandatangani perintah eksekutif yang meresmikan penjualan sebagian operasi TikTok di Amerika Serikat. Namun, langkah ini langsung menimbulkan kontroversi karena ada “biaya tambahan” bernilai miliaran dolar yang diminta pemerintah dari investor. Beberapa pakar bahkan menyebutnya mirip skema pemalakan.
Investor besar seperti Larry Ellison, keluarga Murdoch, hingga Andreessen Horowitz dilaporkan setuju dengan permintaan itu tanpa banyak protes. Mereka menganggapnya sebagai “finders’ fee”, semacam ongkos jasa karena pemerintah ikut andil dalam deal ini. Tapi banyak pengamat melihat arah baru ekonomi Trump ini cukup mengkhawatirkan, karena pemerintah bertindak seolah-olah konsultan bisnis yang mencari fee di setiap transaksi besar.
Pola ini tidak cuma terjadi di TikTok. Sebelumnya, pemerintah Trump juga sempat menekan Nvidia dan AMD untuk memberikan 15% penjualan chip ke China, meminta saham emas di U.S. Steel, hingga ikut campur dalam urusan saham Intel. Intinya, ada tren pemerintah ikut masuk ke bisnis swasta dengan imbalan langsung.
Para ahli ekonomi menilai cara ini bisa membuat perusahaan lebih sibuk mencari cara untuk dekat dengan kekuasaan ketimbang berinovasi. Konsep kapitalisme bebas jadi bergeser ke arah “crony capitalism” atau kapitalisme kroni, di mana yang dekat dengan penguasa lebih diuntungkan. Bahkan ada yang menyebutnya bentuk pemerasan terselubung.
Dari sisi politik, kesepakatan ini juga menambah daftar panjang media dan perusahaan besar yang tunduk pada tekanan Trump. Kasus CBS dan ABC yang akhirnya membayar jutaan dolar untuk menyelesaikan gugatan, sampai suspend singkat terhadap Jimmy Kimmel, menunjukkan bagaimana kekuatan politik bisa menekan dunia media dan bisnis.
Opininya, kondisi ini menandakan pergeseran serius dalam hubungan antara pemerintah dan sektor swasta di AS. Jika pola ini terus berjalan, risiko jangka panjangnya adalah hilangnya iklim persaingan sehat, naiknya biaya bagi masyarakat, dan makin kuatnya dominasi kelompok super kaya dalam mengontrol informasi serta bisnis strategis. TikTok hanyalah satu babak dari cerita besar konsolidasi kekuasaan antara politik dan kapital.