TSMC Terancam Denda Miliaran Dolar dari Pemerintah AS karena Huawei

Raksasa semikonduktor asal Taiwan, TSMC, dikabarkan bisa menghadapi denda sebesar Rp. 16 triliun lebih dari Departemen Perdagangan Amerika Serikat. Wah, kok bisa?

Menurut sumber yang dekat dengan penyelidikan, kasus ini berawal dari dugaan bahwa TSMC memproduksi chip untuk perusahaan desain asal China bernama Sophgo. Masalahnya, chip buatan Sophgo ini ternyata ditemukan di prosesor AI kelas atas milik Huawei, yaitu Ascend 910B. Padahal, Huawei sudah lama masuk dalam daftar hitam perdagangan AS dan dilarang menerima produk apa pun yang mengandung teknologi buatan AS.

Yang bikin rumit, meskipun chip itu dipesan oleh Sophgo, banyak pihak menduga kuat kalau ujung-ujungnya memang ditujukan untuk Huawei. Peneliti dari RAND Corporation, Lennart Heim, menyebut bahwa TSMC memproduksi hampir 3 juta chip dengan desain yang sangat mirip dengan chip milik Huawei.

Sementara itu, TSMC sendiri mengklaim bahwa mereka sudah berhenti bekerja sama dengan Huawei sejak September 2020. Mereka juga menegaskan bahwa selalu berusaha mematuhi aturan hukum dan sekarang sedang bekerja sama dengan pihak berwenang AS untuk menyelesaikan masalah ini.

Kalau denda ini jadi dijatuhkan, bisa jadi ini bakal jadi salah satu hukuman terbesar dalam sejarah pelanggaran kontrol ekspor AS. Untuk perbandingan, tahun lalu saja perusahaan Seagate hanya didenda sekitar Rp. 5 triliun karena mengirimkan hard disk ke Huawei senilai lebih dari $1,1 miliar.

Perkara ini datang di tengah hubungan dagang yang mulai memanas lagi antara AS dan Taiwan, apalagi setelah Presiden Trump menaikkan tarif bea masuk dari Taipei jadi 32%. Meski tarif itu belum menyasar industri chip, tapi banyak yang was-was, jangan-jangan semikonduktor akan kena juga.

Menanggapi isu ini, Menteri Ekonomi Taiwan, Kuo Jyh-huei, bilang bahwa TSMC adalah perusahaan yang patuh hukum. Tapi karena belum ada pemberitahuan resmi soal denda dari AS, dia juga belum bisa komentar lebih lanjut.

Yah, tinggal kita tunggu saja langkah selanjutnya dari Washington. Tapi satu hal yang pasti, dunia teknologi bakal terus memantau drama ini karena dampaknya bisa luar biasa besar buat industri chip global.