Dulu mobil tanpa sopir hanya ada di film fiksi ilmiah seperti Knight Rider atau I, Robot. Kini hal itu sudah jadi kenyataan, dan salah satu pemain terdepan di dunia mobil otonom adalah Waymo, perusahaan teknologi kendaraan tanpa pengemudi yang dimiliki Alphabet Inc, induk Google.
Markas Waymo berada di Mountain View, California, namun pusat produksinya ada di Mesa, Arizona, di fasilitas seluas 239 ribu kaki persegi. Di sanalah teknologi Waymo dipasang ke mobil, bekerja sama dengan perusahaan global Magna. Pabrik baru yang dibuka pada 2025 itu menghasilkan armada Jaguar I-PACE dan Zeeker RT yang kemudian dioperasikan di kota besar Amerika Serikat. Saat ini, Waymo sudah memiliki lebih dari 1.500 “robotaksi” yang melayani Atlanta, Austin, Phoenix, Los Angeles, hingga San Francisco.
Rute ekspansi Waymo juga sangat agresif. Perusahaan ini sedang menguji armadanya di New York, Las Vegas, dan San Diego. Mulai 2026, Dallas akan jadi kota berikutnya, dengan dukungan Avis Budget Group yang mengelola infrastruktur dan perawatan. Tak berhenti di situ, Miami dan Washington D.C. juga dijadwalkan bergabung, bahkan Waymo sedang menggandeng perusahaan Jepang GO untuk membawa robotaksinya ke Tokyo.
Teknologi inti Waymo disebut Driver, sistem cerdas yang bisa melacak posisi mobil meski GPS terganggu, mengenali pejalan kaki, kendaraan lain, hingga lampu lalu lintas. Dengan kombinasi kamera 360 derajat, sensor canggih, radar, dan komputer kelas server, mobil Waymo mampu mengambil keputusan lebih cepat dari manusia. Tak heran jika data menunjukkan mobil Waymo mencatat 88 persen lebih sedikit kecelakaan serius dibanding pengemudi manusia.
Opini pribadi, perkembangan ini tidak sekadar soal teknologi, tapi juga soal kepercayaan publik. Banyak orang masih ragu mempercayakan nyawa mereka pada mobil tanpa sopir. Namun, jika angka keselamatan Waymo benar adanya, sulit menolak bahwa masa depan transportasi akan dipimpin oleh mesin. Tantangannya tinggal pada penerimaan masyarakat dan regulasi pemerintah. Bila keduanya sejalan, bukan tak mungkin dalam waktu dekat kita akan menganggap taksi tanpa sopir sebagai hal biasa, sama seperti dulu kita menerima ponsel pintar.