Windows 11 Hadirkan 9 Fitur Baru di Update Keamanan September 2025

Microsoft bersiap merilis pembaruan Patch Tuesday pada 9 September 2025 untuk Windows 11. Selain perbaikan keamanan yang rutin, update kali ini membawa sembilan fitur baru yang cukup menarik perhatian. Meski begitu, sebagian fitur hanya bisa dinikmati pengguna perangkat dengan dukungan khusus, terutama Copilot+ PC yang punya prosesor dengan kemampuan AI bawaan.

Salah satu yang menonjol adalah tampilan baru untuk aplikasi Recall, yang kini punya halaman utama berisi pencarian, aktivitas terakhir, dan konten populer. Bagi pengguna Copilot+ PC, ada juga tutorial interaktif untuk fitur Click to Do, sehingga lebih mudah dipahami sejak pertama kali dipakai.

Hal sederhana namun ditunggu-tunggu juga hadir: jam dengan detik di Notification Center. Bagi banyak pengguna, ini seakan mengembalikan fitur praktis yang sebelumnya ada di Windows 10.

Tak berhenti di sana, Windows Search kini menampilkan hasil foto dalam bentuk grid, memudahkan pencarian visual. Sementara itu, Windows Hello mendapatkan desain ulang dengan animasi modern, memberi pengalaman lebih segar saat masuk menggunakan biometrik atau passkey.

Di sisi lain, aplikasi Settings juga ikut dipoles. Kini ada agen AI yang membantu mencari dan mengubah pengaturan hanya dengan instruksi bahasa natural. Ada pula log aktivitas terbaru untuk penggunaan AI oleh aplikasi pihak ketiga, hingga tampilan baru pada dialog aktivasi dan izin akses perangkat.

Fitur lain yang tak kalah penting meliputi:

  • Desain ulang Widgets board dan Lock screen, termasuk opsi menambah dashboard baru lewat Microsoft Store (awal hanya tersedia di Eropa).
  • Task Manager dengan metrik CPU yang lebih akurat, mengikuti standar industri.
  • Windows Backup untuk organisasi, memperkuat keamanan data di lingkungan kerja.
  • File Explorer yang lebih rapi, kini menambahkan pembatas pada menu konteks dan ikon aktivitas di beranda.

Menurut pengamatan, Microsoft semakin jelas menunjukkan arah Windows 11 yang makin erat dengan AI. Namun, ada catatan penting: tidak semua pengguna bisa merasakan fitur ini, karena butuh perangkat keras khusus seperti prosesor Snapdragon X Elite, Intel, atau AMD yang sudah siap AI. Bagi pengguna PC biasa, pembaruan ini mungkin terasa tidak terlalu signifikan kecuali di sisi tampilan.

Meski begitu, langkah Microsoft patut diapresiasi. Integrasi AI dalam pengaturan dan aplikasi bawaan memang akan jadi masa depan sistem operasi. Namun, jika distribusinya terbatas pada perangkat tertentu, ada risiko banyak pengguna merasa tertinggal. Yang jelas, pembaruan ini tetap membawa angin segar bagi ekosistem Windows 11, terutama bagi mereka yang sudah memakai perangkat terbaru.