Hacker Bybit Diduga Terlibat Penipuan Memecoin di Solana

Hacking besar-besaran terhadap platform kripto Bybit yang terjadi pada 21 Februari 2025 diduga memiliki keterkaitan dengan sejumlah skema penipuan memecoin di jaringan Solana. Informasi ini diungkap oleh analis blockchain ternama, ZachXBT.

Bybit kehilangan lebih dari $1,4 miliar (Rp. 23 Triliun) dalam berbagai aset digital, termasuk liquid-staked Ether (stETH) dan Mantle Staked ETH (mETH), dalam hacking terbesar dalam sejarah kripto. Para pakar keamanan siber menuding kelompok hacker asal Korea Utara, Lazarus Group, sebagai dalang di balik serangan ini.

Menurut ZachXBT, sebagian dana hasil hacking Bybit telah ditransfer ke jaringan Solana dan digunakan untuk meluncurkan sejumlah memecoin yang berakhir dengan skema penipuan atau rug pull. Salah satu platform yang terlibat adalah Pump.fun, tempat beberapa token diluncurkan sebelum akhirnya ditinggalkan oleh penciptanya, menyebabkan kerugian besar bagi investor.

Aliran Dana Mencurigakan

Dalam analisisnya, ZachXBT menemukan bahwa pada 22 Februari, sejumlah dana sebesar $1,08 juta dari hasil hacking Bybit ditransfer ke sebuah alamat yang kemudian mengonversinya ke USDC dan mengirimnya ke jaringan Solana. Dana tersebut kemudian tersebar ke berbagai dompet yang sebelumnya terhubung dengan skema penipuan memecoin. Selain itu, dompet yang terkait dengan Lazarus Group juga diketahui terlibat dalam hacking platform Phemex pada Januari lalu, yang menyebabkan kerugian sebesar $29 juta.

Solana Rawan Penipuan Memecoin

Jaringan Solana dalam beberapa bulan terakhir memang mengalami peningkatan jumlah penipuan terkait memecoin. Salah satu yang paling mencolok adalah kasus token LIBRA, yang didukung oleh Presiden Argentina, Javier Milei. Token ini mengalami penurunan harga hingga 94% dalam hitungan jam setelah para pelaku menarik dana likuiditas sebesar $107 juta.

Aktivitas pengguna Solana juga mengalami penurunan signifikan. Jumlah alamat aktif di jaringan ini turun menjadi rata-rata 9,5 juta per minggu pada Februari 2025, dibandingkan dengan 15,6 juta pada November 2024. Penurunan ini menjadi indikasi bahwa kepercayaan investor terhadap ekosistem Solana semakin melemah akibat banyaknya kasus penipuan.

Dampak terhadap Ethereum

Sementara itu, harga Ether (ETH) berusaha untuk pulih setelah hacking Bybit. Sejak insiden tersebut, Bybit telah membeli kembali Ether senilai hampir $300 juta dalam transaksi over-the-counter (OTC), yang membantu menstabilkan pasokan Ether di pasar.

Namun, untuk benar-benar kembali ke tren positif, Ethereum harus melewati level psikologis $3.000. Saat ini, harga Ether masih menghadapi tantangan besar dengan adanya tekanan jual di atas $2.900 dan $3.000. Meskipun kondisi pasar masih penuh ketidakpastian, banyak analis percaya bahwa fundamental Ethereum tetap kuat, terutama dengan meningkatnya partisipasi investor institusional.

Hacking Bybit tidak hanya mengguncang pasar kripto, tetapi juga memperlihatkan bagaimana dana hasil kejahatan siber dapat digunakan kembali untuk melakukan penipuan lainnya. Kasus ini menjadi peringatan bagi investor untuk lebih berhati-hati terhadap proyek memecoin yang mencurigakan, terutama di jaringan Solana yang kerap menjadi sasaran oknum tidak bertanggung jawab.