Niantic, perusahaan di balik game populer Pokemon Go, resmi menjual divisi game mereka ke Scopely, perusahaan yang dimiliki oleh Arab Saudi, dengan nilai fantastis $3,5 miliar (sekitar Rp. 57 Triliun). Keputusan ini diambil setelah Niantic kesulitan mengulang kesuksesan besar Pokemon Go yang meledak pada 2016 lalu. Beberapa game mereka, seperti Harry Potter: Wizards Unite, kurang berhasil di pasaran hingga akhirnya ditutup pada 2022.
Dengan penjualan ini, Niantic akan fokus mengembangkan teknologi geospasial dan kecerdasan buatan (AI) lewat perusahaan baru bernama Niantic Spatial. Perusahaan ini akan dipimpin langsung oleh CEO sekaligus pendiri Niantic, John Hanke, dan mendapat pendanaan sebesar $250 juta.
Apa Itu Teknologi Geospasial?
Teknologi geospasial adalah teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menampilkan data berbasis lokasi di dunia nyata. Teknologi ini sering dimanfaatkan dalam sistem navigasi, pemetaan digital, augmented reality (AR), dan berbagai aplikasi berbasis lokasi lainnya.
Niantic sendiri sudah lama mengembangkan teknologi ini, yang menjadi kunci sukses Pokemon Go. Dengan teknologi geospasial, game tersebut bisa menampilkan Pokémon di lokasi tertentu berdasarkan koordinat dunia nyata, menghubungkan dunia digital dengan lingkungan fisik di sekitar pemain.
Lewat Niantic Spatial, perusahaan ini akan mengembangkan teknologi geospasial lebih lanjut, tidak hanya untuk game, tetapi juga untuk berbagai keperluan lain seperti smart city, navigasi AR, dan aplikasi berbasis lokasi lainnya.
Saudi Makin Serius di Industri Gaming
Sementara itu, bagi Arab Saudi, kesepakatan ini semakin memperkuat ambisi mereka untuk menjadi pusat industri gaming global. Lewat Savvy Games Group, dana investasi kerajaan Saudi telah menggelontorkan miliaran dolar ke berbagai perusahaan game dunia, termasuk Nintendo. Sebagai bagian dari kesepakatan ini, Niantic juga akan membagikan bonus sebesar $350 juta kepada para pemegang sahamnya.
Setelah sempat mengalami masa sulit dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) di tahun 2022 dan 2023, langkah ini bisa menjadi awal baru bagi Niantic dalam mengembangkan teknologi di luar dunia gaming. Bagi para penggemar game, mari kita lihat bagaimana masa depan teknologi geospasial setelah kesepakatan besar ini!